31 Maret 2009

Renaisance Intelektual Muda Muslim di Indonesia

“InsyaAllah kejayaan yang pernah kita miliki seribu tahun yang lalu akan kita kembalikan lagi, dan saya berharap Indonesia akan menjadi
pemimpin kebangkitan Islam ini
(Prof. Dr. Yusuf Al-Qaradhawi)

Terlepas dari terlalu berlebihan atau tidak apalagi untuk sekedar latah, tapi tema ini anggap saja menjadi bagian yang kemudian melahirkan ruang-ruang optimisme, sumber energi, atau bahkan bisa jadi memperjelas dan mempertegas orientasi dari keniscayaan peran dan tugas kita sebagai seorang intelektual muslim yang kita emban.
Kalaulah kita sepakat bahwa kejayaan Islam adalah kejayaan yang dihiasi dengan tingginya produktivitas para ilmuwan dan pemikir Islam dalam menghasilkan karya-karya ilmiah mereka, sebutlah Ibnu Sina (kedokteran), Ibnu Khaldun (filsafat sejarah), Al-Ghazali (tasawuf), Al-farabi, Ar-Razi, dan sebagainya. Maka tugas-tugas intelektual kita merupakan sebuah aksioma atau keniscayaan untuk awalan cita-cita besar yaitu Renaisance Intelektual Muda Muslim.
Tidak berlebihan juga ketika Prof. Yusuf Qharadhawi berharap bahwa Indonesia akan menjadi pelopor dari lahirnya peradaban itu (Islam), dan menurut saya ungkapan itu bukan tanpa alasan tapi merupakan penilaian yang rasional dan obyektif, setidaknya ada beberapa hal yang menjadi argumentasi itu, pertama, Indonesia adalah Negara yang mayoritas Muslim terbesar di dunia, kedua, geliat pergerakan Islam di Indonesia, bahkan gerakan Islam yang terlibat dalam konstelasi politik mulai mendapat simpati kembali, yang di satu sisi mulai menjadi competitor serius bagi gerakan politik nasionalis, yang selama ini menjadi penguasa di republik ini, ketiga, beberapa gerakan Islam yang memiliki visi internasional dan concern dengan issu-issu global, yang dianggap menjadi kekuatan yang mengancam kekuatan politik global. Argumentasi ini seharusnya juga disadari umat Islam di Indonesia untuk menangkap semangat zaman (zet geits) itu dan mengambil kendali serta menjadi nakhoda bahtera peradaban yang lebih baik.
Namun, sekedar refleksi bagi kalangan intelektual muslim saat ini adalah harus diakui secara jujur bahwa kita sudah tercerabut dari akar ke-Islaman kita. Pada konteks ilmu pengetahuan, referensi basis epistimologis (ilmu tentang pengetahuan manusia) atau worldview dan metodologi, para intelektual Muslim kita tidak sedikit yang berpijak pada epistimologis dan metodologi sekuler barat dalam melakukan penafsiran-penafsiran terhadap Islam, sehingga wajar jika kemudian tafsiran yang lahir adalah tafsiran yang bersandarkan pada nilai-nilai sekuler. Realitas ini kemudian melahirkan krisis yang serius dalam perkembangan basis pemikiran dan pengetahuan di kalangan umat Islam. Yang terjadi adalah kehilangan jati diri, tereduksinya kepercayaan diri, terkikisnya keyakinan akan Islam sebagai agama yang memiliki ajaran dan nilai-nilai yang relevan dan kontekstual dengan kondisi kekinian. Sebetulnya dalam filsafat Islam, Islam memberikan ruang-ruang yang cukup besar kepada akal untuk melakukan ijtihad atau upaya rasional yang sungguh-sungguh sehingga Islam tetap bisa dikontekstualisasikan dan menjawab persoalan up to date manusia saat ini. Namun, yang menjadi catatan adalah ijtihad itu harus berpijak pada epistimologis dan metodologi Islam, sehingga tidak terjadi pemaksaan-pemaksaan tafsiran yang rapuh dan terbantahkan.
Renaisance Islam menjadikan syari’at (nilai-nilai yang mengatur interaksi sosial dan proses kehidupan manusia) sebagai ruang-ruang untuk melakukan konseptualisasi dan teoritisasi dalam menjawab persoalan manusia saat ini. Sehingga syari’at tidak dianggap sebagai nilai yang mengkooptasi perkembangan ilmu pengetahuan atau mempersempit ruang-ruang untuk berpikir secara kreatif. Yang ujung-ujungnya adalah Islam lagi-lagi melahirkan stigma di kalangan masyarakat dunia sebagai ajaran yang tidak relevan dan kontekstual dengan kondisi kekinian.
Ini adalah realitas yang masih terkonstruksi masih kokoh dalam stigma pandangan banyak para pemikir dan ilmuwan saat ini. Sehingga tidak ada pilihan bagi pemikir dan ilmuwan Islam melakukan konseptualisasi dan teoritisasi syari’at sebagai panduan kehidupan manusia, dan pada tahap praksis secara empiris harus dibuktikan yang menjawab persoalan yang ada. Yang paling penting kemudian adalah harus tampil prototype seorang intelektual muslim yang akan menjadi pengusung cikal bakal peradaban ilmu pengetahuan itu, mereka menjadi sumber referensi peradaban. Dan perlu diingat adalah untuk melahirkan peradaban besar kita jika butuh akal-akal yang besar, berpihak pada kebaikan umat.
Prototype intelektual Muslim
Perlu ditegaskan kembali bahwa dalam Islam tidak memisahkan akal sebagai salah satu sumber pengetahuan dengan wahyu (firman Tuhan), ia merupakan dua hal yang memiliki relevansi, namun secara kedudukan wahyu berada pada level atas kebenarnya setelah akal. Artinya bahwa ada ruang-ruang besar yang diberikan Islam dalam perkembangan ilmu pengetahuan, adagium ini sekaligus membantah argumentasi yang mengatakan bahwa Islam tidak lebih dari agama ritualitas belaka. Dimana ilmu pengetahuan yang lahir tetap saja berpijak pada nilai-nilai Islam itu sendiri. Yang sekali lagi membedakan antara basis ilmu pengetahuan Islam dengan barat yang cenderung sekuler. Intelektualitas dalam Islam tetap memiliki relevansi dengan keimanan pada Sang penguasa, artinya intelektualitas itu akan menghantarkan kepada bertambahnya keyakinan akan kekuasaan Tuhan. Yang kemudian Prof. Kuntowijoyonya memfamilierkan menyebutnya dengan ilmu sosial profetik., dimana ia merumuskan bahwa intelektual itu seharusnya memiliki peran yang beliau tafsirkan dari QS.Ali-Imron 104), yaitu humanisasi, adalah mengembalikan posisi manusia sesuai dengan fitrahnya. liberasi, adalah pembebasan manusia dari ketertindasan, determinasi kelas yang menjajah kelas yang lain, kemiskinan, dan transedensi adalah ruang-ruang untuk mengakui kekuasaan Tuhan dan meningkatkan keyakinan akan kebesaran Tuhan atas segala yang ada di dunia ini.
Sehingga peran-peran seorang intelektual muda muslim adalah bagaimana kemudian tetap pada koridor-koridor peran profetik (kenabian), sehingga intelektual yang ada adalah bukan intelektual yang berada di menara gading yang jauh dari realitas sosial, namun kesadaran akan peran-peran profetik (kenabian) itulah yang harus dilakukan oleh seorang intelektual. Sehingga intelektualitas yang dimiliki adalah sesuatu hal yang bisa membawa misi-misi perubahan yang lebih baik dalam kehidupan. Intelektualitas yang diinginkan Islam adalah intelektualitas yang memiliki keberpihakan kepada kepentingan kemaslahatan umat bukan saja kepada kepentingan kelas tertentu.
Renaisance Intelektual Muda Muslim Indonesia
Renaisance intelektual muda muslim harus ditangkap sebagai zet geits, dab keniscayaan itu bukan karena hegemoni peradaban barat tetapi lebih karena tanggung jawab moral (ideologis) kita sebagai intelektual muslim untuk menghadirkan Islam sebagai rahmat bagi alam semesta. Sudah saatnya kita percaya diri dengan Islam, sudah saatnya kita berpikir secara Islami yang menjadi akar dari nilai-nilai kehidupan kita, sudah saatnya tampil para intelektual muda itu lahir dari rahim Negara besar ini. Bangsa ini harus bangkit dari dekadensi moral, kerapuhan paradigma, sinergisitas antara intelektualitas dan spritualitas yang berujung pada berjalannya misi-misi profetik (kenabian). Sehingga tidak ada lagi stigma para intelektual muslim yang rusaknya secara moral, jauh dari keberpihakan pada kebaikan umat.
Akhirnya, menjadi bijak itu butuh keberania, menjadi intelektual itu butuh perjuangan, tapi yang lebih penting adalah intelektual bijak yang memiliki keberpihakan, yaitu keberpihakan pada tegaknya peradaban Islam.
sumber:http://pelangirevolusi.blogspot.com

Kaderisasi Intelektual Profetik

Kader adalah rahasia kehidupan dan

kebangkitan berbagai ummat

~ Imam Hasan Al-Banna


INTELEKTUAL profetik adalah intelektual yang memiliki misi kenabian. Ilmu yang diperolehnya ditransformasikan dalam realitas sosial dengat spirit ilahiah. Dalam konteks ini, terjadi kolaborasi dunia “langit” dan dunia “bumi.” Langit adalah simbol spiritual, sedangkan bumi simbol keduniaan, kefanaan.

Siapakah intelektual profetik? Golongan ini jika bisa diumpamakan adalah sekelompok orang yang malam harinya seperti seorang ‘abid (ahli ibadah), dan siangnya digunakan untuk mencerahkan kehidupan umat manusia. Dalam melaksanakan misi sucinya, golongan ini tetap berpegang pada kaidah ilahiah, kaidah universal.

Bagaimana membentuk intelektual profetik? Golongan ini hanya bisa mewujud dalam realitas jika disertai dengan kesadaran bahwa kita adalah makhluk Tuhan. Dia atas segalanya ada Dia Yang Maha perkasa, yang ilmu-Nya meliputi langit dan bumi, yang kekuasaan-Nya tak terhingga. Konsekuensi dari kesadaran ini adalah apapun yang kita lakukan—termasuk dunia intelektual—tetaplah diawasi dan akan dimintai pertanggungjawaban oleh Yang Maha Kuasa.

Secara sistematis, ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk membentuk generasi cerdas ini.

Pertama, membentuk kesadaran. Kesadaran bisa dibentuk manakala ada ‘an taradhin (saling ridho) antara sang pendidik dan yang dididik. Mana mungkin bisa terjadi keakraban, kesadaran hingga pembelajaran ketika jiwa terancam atau ketika jiwa tidak menentu, tak menerima.

Setelah ada keridhoan dalam mencari ilmu, maka sang calon intelektual perlu menyadari dari ufuk qalbu-nya yang terdalam. Bahwa manusia hanyalah salah satu makhluk Tuhan yang diciptakan di alam ini, dan memiliki fungsi khalifah (pemimpin, pengganti). Sebagai pemimpin, manusia perlu menerapkan nilai-nilai ilahiah dalam keseharian umat manusia. Termasuk juga dalam membentuk teori ilmu pengetahuan.

Sebelum membentuk teori, sang intelektual perlu juga mempelajari ajaran agama secara baik dan benar. Jika paradigma-nya telah baik, maka secara perlahan akan merembes pada wilayah akhlak dan cara pikir. Cara pikir yang baik adalah yang mencerahkan, bukan yang digunakan untuk memuaskan dahaga pribadi atau kelompok semata.

Kedua, adanya tauladan dari sang guru. “Guru kencing berdiri,” kata pepatah, ”murid kencing berlari!” Seorang guru, ketua atau senior yang baik adalah yang memberi contoh pada bawahannya. Ia adalah orang pertama yang mengaplikasikan apa yang ia katakan. Dalam Al-Qur’an, sangatlah dibenci Allah orang yang berkata tapi tidak melaksanakan!

Tauladan yang baik telah dicontohkan banyak guru ternama. Nabi Khidir as. adalah salah seorang itu. Berkat kedalaman ilmunya, ia berhasil mengajarkan Nabi Musa as arti dari ilmu. Begitu juga Rasulullah SAW yang menjadi uswatun hasanah bagi sahabatnya.

Mau menjadi seorang dokter, bergaullah dengan dokter. Dokter yang baik adalah yang memiliki akhlak yang mulia. Dia yang mengobati pasiennya dengan ikhlas, bukan hanya persoalan kerja semata. Begitu juga dengan dosen yang mengajarkan ilmunya pada mahasiswa. Bukan hanya persoalan kewajiban rutinitas saja, akan tetapi lebih dalam dari itu adalah demi kontinyuitas peradaban.

Rata-rata peradaban yang eksis adalah peradaban yang di dalamnya ada transformasi ide dari generasi ke generasi. Menjelmanya pohon ilmu pengetahuan dari akar menjadi batang, ranting, dedaunan hingga menjelma buah. Tiap kita yang mencari ilmu, pasti berada di pohon ilmu itu. Orang yang membuat teori diumpamakan sebagai akar, yang meneruskan sebagai batang dan terakhir membuahkan hasil. Hasil bagi peradaban.

Keteladanan adalah salah satu kunci sukses intelektual profetik. Semakin terpuji akhlak para guru, senior, direktur, ketua, maka akan semakin tertantanglah sang individu menuju kesuksesan. Ada back-up psikologis dari orang yang lebih tua. Tentunya hal itu sangat diharapkan kebanyakan pelajar dalam wilayah apapun.

Ketiga, perlu adanya kelompok kecil yang intensif (intensif small group). Usahakan jangan sampai pengkaderan hanya berhenti pada wilayah formalitas. Paling lama pengkaderan kita seminggu. Biasanya ada juga orang yang langsung berubah paradigma-nya menjadi baik. Akan tetapi, selanjutnya? Tidak ada jaminan ide yang baru saja diterimanya akan terus terpahat dalam dasar hati. Bisa saja hilang atau diletakkan dalam sudut ruangan gelap, pengap dalam jiwa.

Kelompok kecil ini bisa kita contoh dari gerakan Rasulullah ketika mengadakan pengajian di rumah Al-Arqam Bin Abil Arqam. Ketika itu, beberapa anak muda progressif revolusioner dididik secara kontinyu oleh baginda rasul. Akhirnya, alumninya menjadi tokoh dan daya saingnya luar biasa!

Begitu juga dari Mesir. Al-Ikhwan Al-Muslimun, organisasi Islam yang didirikan Imam Hasan Al-Banna berhasil mencetak para aktivis sekaligus intelektual, tanpa over generalisasi. Mereka bukan hanya cerdas secara ruhaniah (transcendental intelligence), akan tetapi juga secara spiritual, jauh sebelum Ian Marshal dan Danah Zohar mengeluarkan bukunya Spiritual Quotient (SQ).

Seorang mahasiswa baru (eksakta) yang mengambil kuliah laboratorium, biasanya akan asistensi. Asistensi sebenarnya adalah konsep pendampingan atau mewakili dosen membimbing mahasiswa menjadi lihai dalam bidang tersebut. Akan tetapi, kadang ada juga yang menjalaninya hanya sekadar formalitas. Seharusnya ada kesadaran yang tinggi, selain dari murid juga dari yang guru untuk memotivasi keberhasilan mahasiswa.

Ketiga aspek di atas meliputi kesadaran personal, perlunya pembimbing dan lingkungan. Menurut penulis jika tiga hal diatas dilaksanakan dengan baik, maka akan membentuk intelektual kita, intelektual profetik. Sadar akan dirinya dan berjuang menyadarkan orang lain.

Tak ada salahnya sedari sekarang kita semua mencoba. “Jika kita berusaha menjadi lebih baik dari diri kita sekarang,” kata Paulo Coelho dalam buku klasiknya Sang Alkemis, “semua yang ada di sekeliling kita pun menjadi lebih baik.” Semoga itulah kenyataan yang kita terima!
sumber: http://yankoer.multiply.com

30 Maret 2009

Siapakah manusia terpandai? Siapakah manusia terpandai yg tercatat dalam sejarah ?

Maaf untuk leonardo da vinci itu adalah tokoh terhormat, bukan manusia terpandai mungkin akan saya berikan daftar2 orang terhormat dulu seperti >
Nama Pengaruh
St. Thomas Aquinas = Filsuf Kristen awal yang berpengaruh
Archimedes = Matematikawan dan insinyur besar Yunani kuno
Charles Babbage = Matematikawan dan penemu pelopor Komputer
Kaisar Khufu (Cheops) = Pembangun Piramida Besar
Marie Curie = fisikawan penemu radioaktif
Benjamin Franklin = Politikus Amerika dan penemu
Mohandas Karamchand Gandhi = Pemimpin India dan pembaharu Hindu
Abraham Lincoln Presiden ke-16 AS, memimpin selama Perang Sipil AS
Ferdinand Magellan Navigator, memberi nama Samudra Pasifik, pertama kali mengelilingi dunia
Leonardo da Vinci Seniman, penemu

untuk orang terpandai tapi lihat penjelasan ini sebentar
The 100 merupakan buku karya Michael H. Hart yang diterbitkan pada tahun 1978. Buku ini memuat 100 tokoh yang ia rasa memiliki pengaruh terkuat dalam sejarah manusia. Bukunya secara hangat diperdebatkan, konsep bukunya secara luas ditiru. Penting untuk dicatat bahwa Dr. Hart tidak memasukkan orang terbesar. Kriterianya ialah yang berpengaruh.

Buku ini dicetak kembali pada 1992 dengan beberapa revisi nyata terhadap daftar urutan 100 dan pangkat luar biasa mereka. Terutama di antara revisi itu ialah penurunan pangkat tokoh komunis seperti Lenin dan Joseph Stalin, dan pengenalan Mikhail Sergeyevich Gorbachev. Edisi ini juga memuat Edward de Vere menggantikan William Shakespeare. Hart menggantikan Niels Henrik David Bohr dan Antoine Henri Becquerel dengan Ernest Rutherford, juga membetulkan kesalahan dalam edisi pertama. Henry Ford juga dimasukkan di sini dari yang sekedar "Tokoh-tokoh Terhormat", menggantikan Pablo Picasso. Akhirnya, urutan itu ditata kembali.

Menurut Michael Hart, Nabi Muhammad SAW adalah orang yang paling berpengaruh di antara milyaran penduduk dunia, karena ia dianggap olehnya sebagai satu-satunya manusia yang berhasil secara luar biasa baik dalam kegiatan keagamaan maupun pemerintahan.

Peringkat Nama Pengaruh
1 Muhammad Pendiri agama Islam, penguasa Arabia
2 Isaac Newton Fisikawan, pencetus Teori Gravitasi umum, Hukum gerak
3 Yesus Pembawa agama Kristen
4 Siddhartha Gautama (Buddha) Pendiri agama Buddha
5 Kong Hu Cu Pendiri agama Kong Hu Cu
6 Santo Paulus Penyebar agama Kristen
7 Ts'ai Lun Penemu kertas
8 Johann Gutenberg Mengembangkan mesin cetak, mencetak Alkitab
9 Christopher Columbus Penjelajah, memimpin orang-orang Eropa ke Amerika
10 Albert Einstein Fisikawan, penemu Teori Relativitas
11 Louis Pasteur Ilmuwan, penemu Pasteurisasi
12 Galileo Galilei Astronom, secara akurat mengemukakan teori Heliosentris
13 Aristoteles Filsuf Yunani yang berpengaruh
14 Euklides Matematikawan, membuktikan tentang Geometri
15 Nabi Musa Nabi terbesar Yahudi
16 Charles Robert Darwin Biologis, mendeskripsikan teori Evolusi
17 Kaisar Qin Shi Huang Kaisar Tiongkok
18 Augustus Caesar (Kaisar Agustus) Kaisar pertama [Kekaisaran Romawi]
19 Nicolaus Copernicus Astronom, salah satu tokoh Teori Heliosentris
20 Antoine Laurent Lavoisier Bapak Kimia modern, Filsuf dan Ekonom
21 Konstantin yang Agung Kaisar Romawi yang menjadikan agama Kristen sebagai agama resmi negara
22 James Watt Mengembangkan Mesin uap
23 Michael Faraday Fisikawan, Kimiawan, menemukan Induksi Elektromagnetik
24 James Clerk Maxwell Fisikawan, penemu Spektrum Elektromagnetik
25 Martin Luther Pendiri agama Protestan dan aliran Lutheran
26 George Washington Presiden pertama Amerika Serikat
27 Karl Heinrich Marx Bapak Komunisme
28 Orville Wright dan Wilbur Wright Penemu Pesawat terbang
29 Jengis Khan Penakluk dari bangsa Mongol
30 Adam Smith Ekonom, pelopor Kapitalisme
31 Edward de Vere, 17th Earl of Oxford Kemungkinan menulis karya yang berkaitan dengan William Shakespeare
32 John Dalton Kimiawan, Fisikawan, penemu Teori Atom, Hukum Tekanan Parsial (Hukum Dalton)
33 Alexander yang Agung / Iskandar Zulkarnain Penakluk dari Makedonia
34 Kaisar Napoleon Bonaparte Penakluk dari bangsa Perancis
35 Thomas Alva Edison Penemu bola lampu dan Fonograf, dll.
36 Antony van Leeuwenhoek Ahli Mikroskop, mempelajari kehidupan mikroskopis
37 William Thomas Green Morton Pelopor Anestesiologi
38 Guglielmo Marconi Penemu Radio
39 Adolf Hitler Penakluk, memimpin Blok Poros dalam Perang Dunia II
40 Plato Filsuf Yunani
41 Oliver Cromwell Politikus Inggris dan pemimpin militer
42 Alexander Graham Bell Salah seorang penemu Telepon
43 Alexander Fleming Penemu Penisilin, memajukan Bakteriologi, Imunologi dan Kemoterapi
44 John Locke Filsuf dan Teolog liberal
45 Ludwig van Beethoven Komponis musik klasik
46 Werner Karl Heisenberg Pencetus Prinsip Ketidakpastian
47 Louis-Jacques-Mandé Daguerre Penemu/pelopor Fotografi
48 Simon Bolivar Pahlawan nasional dari Venezuela, Kolombia, Ekuador, Peru, dan Bolivia
49 René Descartes Filsuf Rasionalis dan matematikawan
50 Michelangelo Buonarroti Pelukis, pematung, arsitek
51 Paus Urbanus II Penyeru Perang Salib
52 Umar bin al-Khattab Khalifah Ar-Rasyidin kedua, memperluas Daulah Khilafah Islamiyah
53 Asoka Raja India yang masuk dan mengembangkan agama Buddha
54 Santo Augustinus Teolog Kristen awal
55 William Harvey Penemu sirkulasi darah
56 Ernest Rutherford, 1st Baron Rutherford of Nelson Fisikawan
57 Yohanes Calvin Tokoh Reformasi Gereja, pendiri Calvinisme
58 Gregor Johann Mendel Penemu teori genetika
59 Max Karl Ernst Ludwig Planck Fisikawan, mengemukakan Termodinamika
60 Joseph Lister, 1st Baron Lister Pelaku penemuan Antiseptik yang secara besar mengurangi kematian akibat pembedahan
61 Nikolaus August Otto Penemu mesin pembakaran 4 tak
62 Francisco Pizarro Penakluk dari bangsa Spanyol yang menaklukkan Kerajaan Inka di Amerika Selatan
63 Hernando Cortes Penakluk dari bangsa Spanyol yang menaklukkan Meksiko
64 Thomas Jefferson Presiden ketiga AS
65 Ratu Isabella I Penguasa Spanyol, penyokong Cristopher Colombus
66 Joseph Stalin Tokoh revolusioner dan penguasa Uni Soviet
67 Julius Caesar Penguasa Roma
68 Raja William I sang Penakluk Meletakkan pembangunan Inggris modern
69 Sigmund Freud Pendiri sekolah Freud untuk psikologi, ahli psikoanalisis
70 Edward Jenner Penemu vaksin cacar
71 Wilhelm Conrad Roentgen Penemu sinar X
72 Johann Sebastian Bach Komponis
73 Lao Tzu Pendiri Taoisme
74 Voltaire Penulis dan filsuf
75 Johannes Kepler Astronom penemu Hukum Kepler tentang pergerakan planet
76 Enrico Fermi Salah satu tokoh abad atom, Bapak Bom Atom
77 Leonhard Euler Fisikawan, matematikawan penemu Kalkulus Diferensial dan Integral serta Aljabar
78 Jean-Jacques Rousseau Filsuf dan pengarang Prancis
79 Niccolò Machiavelli Penulis Sang Pangeran (risalat politik yang berpengaruh)
80 Thomas Robert Malthus Ekonom penulis Esai Prinsip Populasi dalam Pengaruhnya pada Kemajuan Masa Depan pada Masyarakat
81 John Fitzgerald Kennedy Presiden AS yang mendirikan "Program Luar Angkasa Apollo"
82 Gregory Goodwin Pincus Endokrinolog, menemukan pil KB
83 Mani (en) Nabi Iran abad ke-3, Pendiri Manicheanisme
84 Lenin Tokoh revolusioner dan pemimpin Rusia
85 Kaisar Sui Wen Menyatukan Tiongkok, pendiri Dinasti Sui
86 Vasco da Gama Navigator, penemu rute pelayaran Eropa ke India
87 Raja Cyrus yang Agung Pendiri kekaisaran Persia
88 Tsar Peter yang Agung Mendekatkan Rusia kepada Eropa
89 Mao Zedong Bapak Maoisme, komunisme Tiongkok
90 Sir Francis Bacon Filsuf, menggambarkan secara induktif metode ilmiah
91 Henry Ford Pembuat mobil model T
92 Meng Tse Filsuf, pendiri sekolah Konfusianisme
93 Zarathustra Pendiri Zoroastrianisme
94 Ratu Elizabeth I Ratu Inggris, memperbaiki Gereja Inggris setelah Ratu Mary
95 Mikhail Sergeyevich Gorbachev Perdana Menteri Rusia yang mengakhiri Komunisme di Uni Soviet dan Eropa Timur
96 Raja Menes Menyatukan Mesir Atas dan Mesir Bawah
97 Kaisar Charlemagne Kaisar Romawi Suci
98 Homer Penyair epik
99 Kaisar Justinianus I Kaisar Romawi, menaklukkan kembali kekaisaran Mediterania
100 Mahavira Pendiri Jainisme
http://id.answers.yahoo.com

Orang Jerman Terpandai di Eropa

London, CyberNews. Warga Jerman merupakan orang terpandai di Eropa, jauh mengungguli Inggris (di tempat kedelapan) dan Perancis (di posisi ke-15), demikian menurut pengkajian baru oleh Universitas Ulster, Irlandia Utara, The Times melaporkan Senin (27/3).

Dengan tingkat kecerdasan (IQ) rata-rata 107, orang Jerman sedikit di atas kekuatan otak orang Belanda yang juga mencatat skor 107, Polandia (106), Swedia (104) dan Italia (102). Mereka lebih baik dalam angka kecerdasan ketimbang orang Inggris yang mencapai angka IQ 100 menurut pengkajian itu.

Angka itu jauh lebih tinggi daripada orang Spanyol (98) dan Perancis (94), yang hanya dapat menghibur diri setelah menyimak hasil pengkajian bahwa posisi mereka masih cukup baik ketimbang orang Bulgaria, Rumania, Turki dan Serbia yang merana di daftar paling bawah dengan IQ 89.

Profesor Richard Lynn, yang mengepalai pengkajian itu, telah memicu kontroversi pada tahun lalu dengan menyatakan bahwa pria lebih pandai daripada wanita, dengan selisih IQ rata-rata sekitar 5 poin.

Ia mengemukakan penemuan terakhirnya bahwa populasi yang tinggal di suhu lebih dingin, suatu lingkungan yang lebih menantang di Eropa Utara, telah mengembangkan otak yang lebih besar ketimbang mereka yang berdiam di iklim yang lebih hangat di kawasan selatan.

Ukuran rata-rata otak di Eropa Utara dan Eropa Tengah adalah 1.320 cc dan di Eropa Tenggara ukurannya adalah 1.312 cc, demikian menurut pengkajiannya, seperti dikutip AFP. Menurut hematnya, perbedaan tingkat kecerdasan antara orang Inggris dan Perancis didorong oleh konflik militer.

Ia melukiskan hal itu sebagai "hukum sejarah yang belum diakui hingga kini" bahwa "pihak dengan IQ yang lebih unggul biasanya menang, kecuali jika mereka kalah dalam jumlah, sebagaimana yang dialami Jerman setelah 1942", The Times melaporkan.
http://www.suaramerdeka.com

DAFTAR ORANG TERKAYA INDONESIA DESEMBER 2008

Daftar orang terkaya di Indonesia berubah seiring dengan krisis perekonomian global dan Majalah Forbes Asia kini menempatkan Sukanto Tanoto sebagai orang terkaya di Indonesia.

Sementara Aburizal Bakrie yang tahun lalu di peringkat pertama, kini melorot ke posisi sembilan.

Dalam siaran persnya dari Singapura, Kamis (11/12), majalah itu menyatakan kekayaan netto Indonesia merosot drastis dengan pasar modal yang anjlok sekitar 54% dari tahun sebelumnya. Harga komoditas merosot dan rupiah yang melemah hampir seperempat nilainya dibandingkan tahun lalu.

Sementara itu, total kekayaan bersih dari 40 orang terkaya di Indonesia anjlok hampir 50% dari tahun lalu, sehingga totalnya kini sekitar US$ 21 miliar dibandingkan setahun sebelumnya yang sebesar US$ 40 miliar.

Sukanto Tanoto, yang pernah di puncak daftar orang kaya Forbes Asia pada 2006, tahun ini mendapat titel sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan netto US$ 2 miliar, nilai yang sebenarnya turun sekitar 57% dari tahun lalu yang tercatat US$ 4,7 miliar.

Tanoto saat ini menjalankan RGM International yang memiliki produsen pulp dan kertas (April) dan produsen minyak kelapa sawit Asian Agri, keduanya terimbas harga komoditas yang jatuh.

Aburizal Bakrie kini di nomor 9 dengan kekayaan US$ 850 juta. Tahun sebelumnya Bakrie sebagai orang asli Indonesia pertama terkaya di negeri ini.

Nilai kekayaan Bakrie anjlok lebih dari US$ 4,5 miliar dari US$ 5,4 miliar pada 2007. Kemerosotan kekayaannya itu yang terbesar dalam daftar orang kaya tahun ini.

Saham-saham perusahaan keluarga Bakrie telah jatuh sekitar 90% karena para bankir khawatir terulangnya krisis finansial 1997-1998 dan tidak mau berisiko atas pinjaman kepada grup usaha Bakrie senilai miliaran rupiah.

Saat wawancara dengan Forbes Asia, Bakrie mengritik rumor adanya permusuhan dan skandal menyedihkan dalam pemulihan grupnya.

Tahun ini yang menempati peringkat kedua dan ketiga adalah Hartono bersaudara, R Budi dan Michael, yang memiliki Djarum, produsen rokok terbesar kedua Indonesia.

Berikut daftar orang terkaya di Indonesia, yang nilai kekayaannya dihitung menggunakan harga saham dan nilai tukar pada 28 November. Sedangkan perusahaan tertutup dinilai dengan membandingkan perusahaan publik yang serupa.

10 besar orang terkaya di Indonesia:

1. Sukanto Tanoto, US$ 2 miliar

2. R. Budi Hartono, US$ 1,72 miliar

3. Michael Hartono, US$ 1,68 miliar

4. Putera Sampoerna, US$ 1,5 miliar

5. Martua Sitorus, US$ 1,3 miliar

6. Peter Sondakh, US$ 1,05 miliar

7. Eddy William Katuari, US$ 1,04 miliar

8. Eka Tjipta Widjaja, US$ 950 juta

9. Aburizal Bakrie, US$ 850 juta

10. Murdaya Poo, US$ 825 juta. (Inilah)

http://pialangsaham.wordpress.com/

Daftar 40 Orang Terkaya di Indonesia versi Forbes Asia

Sebenarnya warta mengenai 40 orang terkaya di Indonesia ini sudah banyak tersebar di berbagai web, dan berbagai media lainnya, namun Saya berpikiran, mungkin tidak ada salahnya dan tidak ada ruginya juga jika dipost di wikimu, hitung-hitung menambah koleksi artikelnya wikimu.

Daftar 40 orang terkaya di Indonesia, versi majalah Forbes Asia telah diterbitkan di Forbes edisi bulan ini, dan letak daftar ini tepat berada di halaman pertengahan majalah. Pada artikel di majalah tersebut ditambahkan bahwa ternyata kekayaan "orang-orang terkaya di Indonesia" mengalami peningkatan yang sangat besar.

Mengenai detil dari daftar kekayaan ini, saya belum memperoleh bahan. Seperti, apakah parameternya, serta bagaimana cara Forbes memperoleh nilai kekayaan orang-orang terkaya tsb.

Berikut adalah daftarnya

1. Aburizal Bakrie & keluarga 5,4 miliar USD
2. Sukanto Tanoto 4,7 miliar USD
3. R. Budi Hartono 3,14 miliar USD
4. Michael Hartono 3,08 miliar USD
5. Eka Tjipta Widjaja & keluarga 2,8 miliar USD
6. Putera Sampoerna & keluarga 2,2 miliar USD
7. Martua Sitorus 2,1 miliar USD
8. Rachman Halim & keluarga 1,6 miliar USD
9. Peter Sondakh 1,45 miliar USD
10. Eddy William Katuari & keluarga 1,39 miliar USD
11. Anthoni Salim & keluarga 1,3 miliar USD
12. Mochtar Riady & keluarga 950 juta USD
13 Murdaya Poo 900 juta USD
14. Arifin Panigoro & keluarga 880 juta USD
15. Hary Tanoesoedibjo 815 juta USD
16. Trihatma Haliman 790 juta USD
17. Sjamsul Nursalim & keluarga 550 juta USD
18. Chairul Tanjung 450 juta USD
19. Paulus Tumewu 440 juta USD
20. Prajogo Pangestu 420 juta USD
21. Soegiharto Sosrodjojo & keluarga 335 juta USD
22. Sutanto Djuhar & keluarga 350 juta USD
23. Hadi Surya 345 juta USD
24. Aksa Mahmud 340 juta USD
25. Harjo Sutanto & keluarga 315 juta USD
26. Soegiarto Adikoesoemo & keluarga 310juta USD
27. Husein Djojonegoro & keluarga 305juta USD
28. Kartini Muljadi 260 juta USD
29. Edwin Soeryadjaya 250 juta USD
30. Jusuf Kalla 230 juta USD
31. Tan Kian 225 juta USD
32. Ciputra 205 juta USD
33. Bambang Trihatmodjo 200 juta USD
34. George & Sjakon Tahija 195 juta USD
35. Kris Wiluan 185 juta USD
36. Eka Tjandranegara & keluarga 170 juta USD
37. Alim Markus & keluarga 140 juta USD
38. Husein Sutjiadi 135 juta USD
39. Jakob Oetama 130 juta USD
40. Boenjamin Setiawan 120 juta USD

Komentar pribadi saya, maaf jika agak terkesan ekstrim, jika benar memang Aburizal Bakrie memiliki kekayaan sebanyak itu, maka seharusnya urusan ganti-rugi masyarakat di Porong Sidoarjo, dapat dikatakan hanya akan 'menggelitiki' angka 5,4 miliar USD. Mungkin, bunga dari kekayaannya saja sudah dapat membayar ganti rugi buat masyarakat di Porong Sidoarjo.

JILBABERS










Refleksi Pendidikan Bersama Paulo Freire

SECARA kebetulan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei bertepatan dengan meninggalnya filosof pendidikan terkemuka abad ke-20, Paulo Freire, pada 2 Mei 1997. Tulisan ini dimaksudkan sebagai renungan memperingati Hardiknas dengan mendiskusikan pemikiran Freire dan kemungkinan dikontekstualisasikan di Indonesia.
Untuk menggambarkan betapa pentingnya Freire dalam dunia pendidikan bisa disimak dari statemen Moacir Gadotti dan Carlos Alberto Torres (1997) “Educators can be with Freire or against Freire, but not without Freire.” Pernyataan ini menunjukkan signifikansi Freire dalam diskursus pendidikan di dunia, termasuk di
historia.net
Indonesia (ada sembilan buku yang telah diterjemahkan ke bahasa Indonesia). Sebagai seorang humanis-revolusioner, Freire menunjukkan kecintaannya yang tinggi kepada manusia. Dengan kepercayaan ini ia berjuang untuk menegakkan sebuah dunia yang “menos feio, menos malvado, menos desumano” (less ugly, less cruel, less inhumane).
Mengapa Freire punya banyak pengikut? Menurut kesaksian Martin Carnoy (1998), dikarenakan dia mempunyai arah politik pendidikan yang jelas. Inilah yang membedakannya dengan Ivan Illich. Arah politik pendidikan Freire berporos pada keberpihakan kepada kaum tertindas (the oppressed). Kaum tertindas ini bisa bermacam- macam, tertindas rezim otoriter, tertindas oleh struktur sosial yang tak adil dan diskriminatif, tertindas karena warna kulit, jender, ras, dan sebagainya. Paling tidak ada dua ciri orang tertindas. Pertama, mereka mengalami alienasi dari diri dan lingkungannya. Mereka tidak bisa menjadi subyek otonom, tetapi hanya mampu mengimitasi orang lain.
Kedua, mereka mengalami self-depreciation, merasa bodoh, tidak mengetahui apa-apa. Padahal, saat mereka telah berinteraksi dengan dunia dan manusia lain, sebenarnya mereka tidak lagi menjadi bejana kosong atau empty vessel, tetapi telah menjadi makhluk yang mengetahui. Pertanyaannya, bagaimana mengemansipasi mereka yang tertindas?
Untuk menjawab pertanyaan itu, Freire berangkat dari konsep tentang manusia. Baginya, manusia adalah incomplete and unfinished beings. Untuk itulah manusia dituntut untuk selalu berusaha menjadi subyek yang mampu mengubah realitas eksistensialnya. Menjadi subyek atau makhluk yang lebih manusiawi, dalam pandangan Freire, adalah panggilan ontologis (ontological vocation) manusia.
Sebaliknya, dehumanisasi adalah distorsi atas panggilan ontologis manusia. Filsafat pendidikan Freire bertumpu pada keyakinan, manusia secara fitrah mempunyai kapasitas untuk mengubah nasibnya.
Dengan demikian, tugas utama pendidikan sebenarnya mengantar peserta didik menjadi subyek. Untuk mencapai tujuan ini, proses yang ditempuh harus mengandaikan dua gerakan ganda: meningkatkan kesadaran kritis peserta didik sekaligus berupaya mentransformasikan struktur sosial yang menjadikan penindasan itu berlangsung. Sebab, kesadaran manusia itu berproses secara dialektis antara diri dan lingkungan. Ia punya potensi untuk berkembang dan mempengaruhi lingkungan, tetapi ia juga bisa dipengaruhi dan dibentuk oleh struktur sosial atau miliu tempat ia berkembang. Untuk itulah emansipasi dan transendensi tingkat kesadaran itu harus melibatkan dua gerakan ganda ini sekaligus.
Idealitas itu bisa dicapai jika proses pembelajaran mengandaikan relasi antara guru/dosen dan peserta didik yang bersifat subyek-subyek, bukan subyek- obyek. Tetapi, konsep ini tidak berarti hanya menjadikan guru sebagai fasilitator an sich, karena ia harus terlibat (bersama- sama peserta didik) dalam mengkritisi dan memproduksi ilmu pengetahuan. Guru, dalam pandangan Freire, tidak hanya menjadi tenaga pengajar yang memberi instruksi kepada anak didik, tetapi mereka harus memerankan dirinya sebagai pekerja kultural (cultural workers). Mereka harus sadar, pendidikan itu mempunyai dua kekuatan sekaligus: sebagai aksi kultural untuk pembebasan atau sebagai aksi kultural untuk dominasi dan hegemoni; sebagai medium untuk memproduksi sistem sosial yang baru atau sebagai medium untuk mereproduksi
status quo.
Jika pendidikan dipahami sebagai aksi kultural untuk pembebasan, maka pendidikan tidak bisa dibatasi fungsinya hanya sebatas area pembelajaran di sekolah. Ia harus diperluas perannya dalam menciptakan kehidupan publik yang lebih demokratis. Untuk itu, dalam pandangan Freire, “reading a word cannot be separated from reading the world and speaking a word must be related to transforming reality.” Dengan demikian, harus ada semacam kontekstualisasi pembelajaran di kelas. Teks yang diajarkan di kelas harus dikaitkan kehidupan nyata. Dengan kata lain, harus ada dialektika antara teks dan konteks, teks dan realitas.
PELAJARAN yang bisa ditarik Freire untuk konteks pendidikan kita paling tidak adalah komitmennya terhadap kaum marjinal. Lewat perspektif Freirean kita bisa bertanya: kepada siapa sesungguhnya pendidikan kita saat ini berpihak? Apakah negara sudah sungguh-sungguh mengamalkan salah satu pasal UUD 1945 kita yang berbunyi “anak-anak telantar dipelihara oleh negara”? Mengapa ada kesenjangan yang luar biasa tinggi dalam pendidikan kita, di satu sisi ada sekolah yang luar biasa mahal, dengan fasilitas lengkap, dan hanya orang kaya yang mampu menyekolahkan anaknya ke sekolah itu, namun di sisi yang lain ada sekolah dengan fasilitas seadanya yang dihuni kaum marjinal?
Bukankah dengan membiarkan kesenjangan itu terus berlangsung sama dengan membenarkan tesisnya Samuel Bowles dan Herbert Gintis dalam Schooling in Capitalist America (1976), bahwa sekolah hanya berfungsi sebagai alat untuk melayani kepentingan masyarakat dominan dalam rangka mempertahankan dan mereproduksi status quo? Ada dua kelompok kaum marjinal yang tereksklusi dan jarang mendapatkan perhatian serius oleh publik dalam hal
pendidikan:
Pertama, penyandang cacat. Kelompok ini termasuk mereka yang kurang beruntung mendapatkan pendidikan yang memadai. Mereka mengalami apa yang disebut segregasi pendidikan. Pendidikan mereka dibedakan dengan kaum “normal.” Segregasi pendidikan ini telah berlangsung sekian lama dengan asumsi, mereka yang cacat tidak mampu bersaing dengan yang normal karena ada bagian syaraf tertentu yang tidak bisa bekerja maksimal.

Jika asumsi ini benar, bukankah tugas sekolah untuk memaksimalkan mereka yang tidak mampu? Jika ada yang tidak mampu, mengapa solusinya dengan cara pengeksklusian, bukan dengan pemberdayaan? Jika asumsi itu salah, bukankah itu sama saja menutup peluang mereka untuk mendapat pendidikan yang sama seperti yang diperoleh orang normal? Tidakkah ini berarti diskriminasi?

Dampak lain dari segregasi pendidikan adalah para penyandang cacat menjadi terasing dari lingkungan sosial, mereka tereksklusi dari sistem sosial orang-orang normal. Jadilah mereka sebagai warga kelas dua. Anak-anak normal juga tidak mendapat pendidikan pluralitas yang memadai. Bagaimana mereka bisa berempati dan bersimpati kepada penyandang cacat, jika mereka tidak pernah bergaul dengan kelompok ini karena hanya bergaul dengan sejenisnya di sekolah.
Kedua, anak-anak jalanan. Secara kuantitas kelompok ini kian banyak, terutama di kota-kota besar. Mereka adalah kaum miskin kota dan sudah terbiasa dengan kekerasan, seks dan mabuk-mabukan. Di mana peran negara dalam memberi pendidikan yang layak buat mereka? Meski negara bukan satu-satunya aktor yang bertanggung jawab, tetapi bukankah negara telah diamanati UUD?
agecon.org

Paulo Freire. Sumber: agecon.org

Jika kita memakai perspektif Paulo Freire, kunci utama agar kedua kelompok itu bisa menjadi subyek yang otonom dan bisa mengkritisi realitas eksistensialnya adalah dengan cara
mengembangkan kesadaran kritisnya dan mentransformasi struktur sosial yang tidak adil.
Kaum marjinal harus diyakinkan bahwa mereka berhak dan mampu menentukan nasib sendiri, berhak mendapatkan keadilan, berhak melawan segala bentuk diskriminasi. Saya pesimistis jika kedua kelompok itu telah terakomodir secara maksimal dalam RUU Sisdiknas. Jarang sekali mereka disinggung dalam perdebatan RUU ini. Karena itu, sudah saatnya kita memperhatikan sungguh-sungguh masa depan kedua kelompok ini. Pendidikan kita sudah seharusnya berpihak kepada mereka, bukan mengabdi kepentingan masyarakat dominan.


Sumber: http://www.kompas.com/kompas-cetak/0305/05/opini/275458.htm

28 Maret 2009

Kisah Sukses Bill Gates


William Henry Gates III atau lebih terkenal dengan sebutan Bill Gates, lahir di Seattle, Washington pada tanggal 28 Oktober 1955. Ayah Bill, Bill Gates Jr., bekerja di sebuah firma hukum sebagai seorang pengacara dan ibunya, Mary, adalah seorang mantan guru. Bill adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Sejak kecil Bill mempunyai hobi "hiking",bahkan hingga kini pun kegiatan ini masih sering dilakukannya bila ia sedang "berpikir".

Bill kecil mampu dengan mudah melewati masa Sekolah Dasar dengan nilai sangat memuaskan, terutama dalam pelajaran IPA dan Matematika. Mengetahui hal ini, orang tua Bill kemudian menyekolahkannya di sebuah sekolah swasta yang terkenal dengan pembinaan akademik yang baik, bernama LAKESIDE. Pada saat itu , Lakeside baru saja membeli sebuah komputer, dan dalam waktu seminggu, Bill Gates, Paul Allen dan beberapa siswa lainnya (sebagian besar nantinya menjadi programer pertama Microsoft) sudah menghabiskan semua jam pelajaran komputer untuk satu tahun.

Kemampuan komputer Bill Gates sudah diakui sejak dia masih bersekolah di Lakeside. Dimulai dengan meng-hack komputer sekolah, mengubah jadwal, dan penempatan siswa. Tahun 1968, Bill Gates, Paul Allen, dan dua hackers lainnya disewa oleh Computer Center Corp. untuk menjadi tester sistem keamanan perusahaan tersebut. Sebagai balasan, mereka diberikan kebebasan untuk menggunakan komputer perusahaan. Menurut Bill saat itu lah mereka benar- benar dapat "memasuki" komputer. Dan disinilah mereka mulai mengembangkan kemampuan menuju pembentukan Microsoft, 7 tahun kemudian.

Selanjutnya kemampuan Bill Gates semakin terasah. Pembuatan program sistem pembayaran untuk Information Science Inc, merupakan bisnis pertamanya. Kemudian bersama Paul Ellen mendirikan perusahaan pertama mereka yang disebut Traf-O-Data. Mereka membuat sebuah komputer kecil yang mampu mengukur aliran lalu lintas. Bekerja sebagai debugger di perusahaan kontraktor pertahanan TRW, dan sebagai penanggungjawab komputerisasi jadwal sekolah, melengkapi pengalaman Bill Gates.

Musim gugur 1973, Bill Gates berangkat menuju Harvard University dan terdaftar sebagai siswa fakultas hukum. Bill mampu mengikuti kuliah dengan baik, namun sama seperti ketika di SMA, perhatiannya segera beralih ke komputer. Selama di Harvard, hubungannya dengan Allen tetap dekat. Bill dikenal sebagai seorang jenius di Harvard. Bahkan salah seorang guru Bill mengatakan bahwa Bill adalah programer yang luar biasa jenius, namun juga seorang manusia yang menyebalkan.

Desember 1974, saat hendak mengunjungi Bill Gates, Paul Allen membaca artikel majalah Popular Electronics dengan judul "World`s First Microcomputer Kit to Rival Commercial Models". Artikel ini memuat tentang komputer mikro pertama Altair 9090. Allen kemudian berdiskusi dengan Bill Gates. Mereka menyadari bahwa era "komputer rumah" akan segera hadir dan meledak, membuat keberadaan software untuk komputer - komputer tersebut sangat dibutuhkan. Dan ini merupakan kesempatan besar bagi mereka.

Kemudian dalam beberapa hari, Gates menghubungi perusahaan pembuat Altair, MITS (Micro Instrumentation and Telemetry Systems). Dia mengatakan bahwa dia dan Allen telah membuat BASIC yang dapat digunakan pada Altair. Tentu saja ini adalah bohong. Bahkan mereka sama sekali belum menulis satu baris kode pun. MITS, yang tidak mengetahui hal ini, sangat tertarik pada BASIC. Dalam waktu 8 minggu BASIC telah siap. Allen menuju MITS untuk mempresentasikan BASIC. Dan walaupun, ini adalah kali pertama bagi Allen dalam mengoperasikan Altair, ternyata BASIC dapat bekerja dengan sempurna. Setahun kemudian Bill Gates meninggalkan Harvard dan mendirikan Microsoft.

Bill Gates Meninggalkan Harvard Demi Mengejar Impian

Ketika ia bosan dengan Harvard, Gates melamar pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan komputer di daerah Boston. Gates mendorong Paul Allen untuk mencoba melamar sebagai pembuat program di Honey-well agar keduanya dapat melanjutkan impian mereka untuk mendirikan sebuah perusahaan perangkat lunak.

Pada suatu hari di bulan Desember yang beku, Paul Allen melihat sampul depan majalah Popular Mechanics, terbitan Januari 1975, yaitu gambar komputer mikro rakitan baru yang revolusioner MITS Altair 8080 (komputer kecil ini menjadi cikal bakal PC di kemudian hari). Kemudian Allen menemui Gates dan membujuknya bahwa mereka harus mengembangkan sebuah bahasa untuk mesin kecil sederhana itu. Allen terus-menerus mengatakan, “Yuk kita dirikan sebuah perusahaan. Yuk kita lakukan”. Saat itulah mereka menemukan jalan hidup mereka.

Kedua sahabat itu bergegas ke sebuah komputer Harvard untuk menulis sebuah adaptasi dari program bahasa BASIC. Gates dan Allen percaya bahwa komputer kecil itu dapat melakukan keajaiban. Dari sana pula mereka mempunyai mimpi, tersedianya sebuah komputer di setiap meja tulis dan di setiap rumah tangga.

Semangat Allen dan Gates tidak percuma, dan dari sana mereka mendirikan perusahaan Microsoft. Berawal dari komputer kecil itulah yang menjadi model dari segala macam komputasi. Dan sekarang bisa Anda lihat bahwa Microsoft telah benar-benar menjadi bagian dari kebutuhan komputasi di seluruh dunia. Dan hampir setiap orang mengenal Bill Gates sebagai orang terkaya di dunia saat ini.

"Orang yang sukses adalah orang yang memiliki mimpi dan keyakinan bahwa mimpi itu akan dapat terjadi berapapun harga yang harus ia bayar…"

17 Maret 2009

MANUSIA PERADABAN PROFETIK

Oleh : Torro "Vanjava"*

“ Apa yang Anda lihat adalah apa yang Anda capai “
. Demikian perkataan bijak dari Hubert H. Humprey. Manusia terkadang pesimis dengan kondisi dirinya disebabkan rasa minder yang teramat sangat, merasa dirinya tidak mampu menghadapi kehidupan ini, merasa dirinya tidak akan bisa menggapai mimpi-mimpi yang selama ini ia harapkan. Padahal agama kita tidak mengajarkan demikian. Saatnya mental pecundang kita hapuskan dari otak kita. Mengapa? Karena sifat pecundang akan ‘menggerogoti’ motivasi dan optimisme pada diri kita. Manusia seharusnya optimis dalam mengarungi bahtera hidup ini, jangan mudah menyerah dan jangan mudah putus asa karena “Kehidupan kita mengajarkan siapa diri kita” meminjam ungkapan Salman Rusdi.
Oleh karena itu diperlukan sebuah ide/gagasan yang cemerlang untuk bagaimana agar manusia tidak mudah terjebak kepada mental pecundang dan berubah menjadi manusia peradaban profetik. Artinya manusia yang dapat bermanfaat dalam kehidupan peradaban manusia di muka bum ini. Mengapa diperlukan ide cemerlang untuk membangun manusia peradaban profetik? karena seperti kata Victor Hugo bahwa “ ada sesuatu yang lebih kuat dibandingkan militer di dunia ini, dan itu adalah ide yang cemerlang”. Nah, ide cermerlang seperti apa agar manusia mampu dengan percaya diri (tsiqatun nafsi) dan optimis (tafa’ul) untuk menjadi manusia peradaban profetik?.
Pertama, nyalakan ‘lilin’ kehidupan. Maksudnya kita jangan terhanyut ke dalam kegelapan hidup yang terus menerus. Rasa malas, minder, gemar bermaksiat, kebodohan, kejumudan, dan kepicikan pandangan adalah bagian dari kegelapan hidup yang harus di’bakar’ dengan ‘api’ kedisiplinan, optimisme, taubat, kecerdasan, fleksibilitas, dan keluasan pandangan. ‘Lilin’ kehidupan bisa juga diartikan revolusi kehidupan menuju perubahan yang baik. Ketika kita tahu pemerintahan negara kita dipenuhi oleh para koruptor-koruptor busuk yang berakibat kepada kesengsaraan rakyat. Maka tindakan kita sebagai manusia revolusioner adalah berupaya memberikan teladan yang baik kepada masyarakat agar tidak terjebak kepada perilaku korupsi, yaitu dengan cara membudayakan perilaku jujur. Hal ini senada dengan ungkapan “ Instead of blaiming of the darkness why don’t just light up the candle” artinya dari pada kita memaki kegelapan kenapa tidak kita hidupkan lilin.
Kedua, komitmen pada tujuan (constancy of purpose). Tetesan air yang terus menerus akan bisa menghancurkan batu. Karena akhir yang sukses itu lebih penting dar pada awal yang menyenangkan, maka kita harus selalu waspada dan selalu memastikan bahwa rencana yang kita rencanakan bisa berakhir dengan sukses. Kebanyakan orang yang mampu meraih tingkat keberhasilan yang tinggi, biasanya mulai dengan menorganisir segala sesuatu yang dia inginkan ke dalam satu tujuan. Mereka tidak akan bergeser ke hal lain sampai mereka sukses meraih apa yang akan mereka inginkan. Setelah itu, mereka mungkin akan men-setting kembali tjuan-tujuan baru untuk diri mereka sendiri.
Kebanyakan orang akhirnya menyerah ketika mereka menghadapi tantangan yang a lot dan sulit. Mereka berhenti berusaha dan berubah pikiran ketika mereka mengalami kegagalan dalam upaya meraih apa yang mereka inginkan. Inilah yang tepatnya dilakukan oleh banyak orang ketika merea dihadapkan pada situasi yang berlawanan dengan harapan kita. Jika seseorang kehilangan kekuatan tekadnya untuk meraih rencana yang telah ia susun, maka pada hakekatnya dia beresiko kehilangan identitasnya,. Selain kehilangan identitasnya dia juga sama saja telah menipu dirinya sendiri. Karena seperti kata Greville bahwa tipuan yang paling banyak diterima seseorang ialah dari dirinya sendiri.
Ketiga, berlaku bijak. Ketika kita dihadapkan kepada sebuah permasalahan remeh atau pelik, dan kita ingin memecahkan permasalahan tersebut yang menurut kita adalah solusi yang terbaik, maka itu sebenarnya adalah buah dari pikiran kita. Hal ini senada dengan apa yang dikatakan oleh Sunan Bonang, beliau mengatakan : “ Jika engkau bijak, akan engkau saksikan perkara remeh dan pelik di sekelilingmu tak lain adalah buah dari pikiranmu juga.” Memang gampang-gamapang susah untuk bisa menjadi manusia yang bijak, walaupun manusia sudah banyak mengarungi asam garam kehidupan tapi belum tentu dia itu bisa berlaku bijak dalam memecahkan masalah ataupun dalam berkata. Padahal sebenarnya kita mampu untuk berlaku bijak asalkan kita punya kemauan yang dalam dan yang terpenting adalah mampu mengikis ego kita yang berlebihan. Ungkapan bijak mengatakan “ You are what you are “ artinya kita akan lebih daripada keadaan kita sendiri.”
Keempat, berani mengalah. Sikap ini harus tertanam dalam dalam hati kita. Ketika kita dihadapkan kepada kenyataan yang berlawanan dengan harapan kita, bahkan kenyataan itu berusaha menyingkirkan kita dalam kompetisi kehidupan, maka sikap berani mengalah sangat kita perlukan. Karena dengan sikap berani mengalah itulah jalan menuju kemenangan dan ketangguhan akan terbuka lebar dan akan memperoleh keunggulan. Hal ini senada dengan bunyi syair tembang jawa : “Dedalane guna kalawan sakti wani ngalah duwur wekasane” artinya jalan menuju kemenangan dan ketangguhan ialah sikap berani mengalah namun akhirnya memperoleh keunggulan.
Kelima, tidak hanyut dalam arus. Sikap berani mengalah yang saya maksud di atas tidak juga berarti kita akhirnya hanyut dalam arus. Artinya kita tidak boleh hanyut dalam arus zaman yang menyeret kita kepada kehancuran moral dan spiritual dan mengikuti hawa nafsu yang dapat merendahkan derajat kita sebagai manusia di hadapan Allah. Justru kita harus mampu membuat langkah revolisioner untuk perubahan positif, yaitu menerangi kegelapan zaman atau peradaban yang sudah dipenuhi sekulerisme, kapitalisme, hedonisme dan sebagainya. Oleh karena itu jauh-jauh sebelumnya Muhammad Iqbal, Sang pemikir besar dari Pakistan, pernah mengingatkan kita : “Orang muslim tidak diciptakan untuk hanyut dalam arusm, membebek ajakan nafsu manusia kemana hendak pergi. Tapi diciptakan untuk memberikan pengarahan kepada dunia peradaban manusia.”
Salah satu media atau cara untuk memberikan pengarahan kepada dunia peradaban manusia adalah dengan aktvitas menulis. Aktfitas menulis terkadang dianggap hal yang remeh, padahal banyak manfaat yang kita dapat dengan melakukan aktiitas menulis entah itu di buku diary, surat kabar, dan buku. Salah satunya adalah dapat mencerdaskan otak kita yang selalu bergulat dengan berbagai permasalahan yang di tuangkan ke dalam tulisan. Selain itu juga dengan menulis kita akan tetap eksis dan selalu diingat dalam masyarakat dan pusaran sejarah. Makanya pantas kalau Pramodya Ananta Tour pernah mengatakan : “ Menulislah! Selama engkau tidak menulis, engkau akan hilang dari dalam masyarakat dan pusaran sejarah.”
Keenam. bersandar pada tanda-tanda zaman. Maksudnya kita harus punya tongkat pegangan yang menuntun kita dalam mengarungi kehidupan zaman. Kehidupan zaman seperti sekarang ini walaupun teknologi mutakhir sudah diciptakan, dan arus modernisme begitu kental serta telah mengubah paradigma kehidupan manusia namun jangkar transcendental telah begitu kering. Manusia modern sekarang ini begitu bangga mengagung-agungkan akal/otaknya atas penemuan yang sudah ia lakukan namun ternyata sudah lupa di balik semua kemegahan modernisme, manusia telah lupa akan segala keagungan Allah SWT. Manusia telah arogan atau angkuh dengan segala hal dimilikinya untuk menghancurkan manusia lain. Oleh karena itu dengan melihat tanda-tanda zaman ini, maka kita perlu bersandar sebagai evaluasi agar kita tudak salah bertindak.
Imam Ali Ra pernah mengingatkan kita : “Siapa yang merasa aman menghadapi zaman, zaman akan menipunya. Siapa yang tinggi menghadaoinya, ia akan merendahkannya. Siap yang bersandar pada tanda-tanda zaman, zaman akan manyelamatkannya.“ Masih berkaitan dengan itu Ali Ridlo, cucu Ali Ra juga pernah mengatakan : “ Manusia mencela zaman, padahal tak ada cela pada zaman selain pada diri kita, kita kecam zaman, padahal kecaman itu ada pada diri kita. Sekiranya zaman dapat berkata, ia akan menggugat kita.”.
Dari perkataan Ali ra dan cucunya kita dapat mengambil kesimpulan bahwa kita perlu bersandar kepada tanda-tanda zaman sebagai bahan muhasabah/evaluasi, setelah itu kita harus mampu memberikan pengarahan dan perubahan dalam rangka memperbaiki peradaban manusia yang sudah ‘berkubang’ dengan ‘lumpur-lumpur’ kemunafikan, sekulerisme, rasionalisme, hedonisme dan isme-isme yang lain yang mengarah kepada kekeringan ‘sumur’ spiritualisme agama dan kehilangan jangkar transendental. Degradasi dan dekadensi moral sudah begitu nyata dipertontonkan dihadapan kita sehari-hari, seperti : free sex, pergaulan bebas, Narkoba, perjudian, pemerkosaan, pembunuhan, perampokan, bunuh diri, korupsi, pelacuran/prostitusi dan sebagainya.
Semoga apa yang saya paparkan di atas bisa terwujud apa yang dinamakan MANUSIA PERADABAN PROFETIK.Wallahu a'lam

*Penulis adalah alumnus UIN Jakarta

12 Maret 2009

Kekuatan Pikiran

Dikisahkan, ada seorang ibu yang sangat menyayangi putra tunggalnya. Karena rasa kuatir yang sangat, ditambah maraknya berita penculikan di media massa, si ibu pun memberi nasehat kepada putranya, “Nak, kalau matahari sudah tidak bersinar lagi, jangan keluar rumah ya. Karena saat gelap seperti itulah roh jahat mulai bermunculan. Ada yang disebut kuntilanak, genderuwo, dan lain-lain. Pokoknya mahluk jelek, hitam dan jahat. Maka belajar baik-baik di dalam rumah saja ya, terutama malam hari, oke?” Sang anak, yang sedikit penakut, dengan senang hati mematuhi nasehat ibunya.

Setelah beranjak remaja, si anak tumbuh menjadi pemuda cilik yang penakut dan pengecut. Seringkali, ketakutannya yang berlebihan itu terbawa-bawa dalam mimpi. Tidak jarang, ketika tidur ia tiba-tiba terbangun dengan berteriak histeris serta bersimbah peluh ketakutan. Kedua orang tuanya pun menjadi khawatir melihat perkembangan jiwa si anak. Berbagai nasehat bernada menghibur yang disampaikan si orang tua kepada anaknya tidak bermanfaat sama sekali. Bahkan, kadang si anak justru merasa orangtuanya berusaha mencelakai dia.

Suatu hari, sang kakek mendengar kondisi cucunya tersebut. Maka, ia pun segera menyempatkan diri berkunjung ke rumah anaknya. Setelah memikirkan dengan seksama, suatu sore, si kakek mengajak cucunya berjalan-jalan ke pasar malam bersama-sama dengan beberapa orang tetangga dan teman si cucu. Sesampainya di pasar malam itu, mereka pun bersenang-senang. Sang cucu dan teman-temannya bermain dan melihat berbagai pertunjukkan hingga malam hari. Setelah puas dan lelah bermain, mereka pun berjalan kaki pulang ke rumah.

Tiba di rumah, si kakek meneruskan berbincang santai dengan cucunya. “Cucuku, terang dan gelap adalah sifat alam. Tidak ada hubungannya dengan roh gentayangan dan kejahatan. Sudah kita buktikan sendiri kan? Bukankah sepanjang jalan dalam kegelapan tadi tidak ada satupun roh jahat yang mengganggu? Ketahuilah, roh jahat hanya ada di pikiran kamu sendiri. Usir dia dari pikiranmu, maka tidak akan ada yang namanya roh jahat di muka bumi ini. Kakek yang sudah setua ini telah membuktikan sendiri. Ketakutan hanya ada di pikiran kita. Gunakan pikiranmu untuk hal-hal yang baik, maka engkau akan membuat segalanya menjadi baik, indah, dan membahagiakan. “

Demikianlah, berkat kata-kata bijak dari si kakek, lewat proses waktu, akhirnya si cucu mampu merubah mindset dan memiliki kesehatan mentalitas yang positif. Ia pun tumbuh jadi pemuda yang pemberani.

Mendidik anak dengan nada ancaman atau dengan menakutinya, walaupun untuk tujuan yang baik, bisa berdampak buruk dan merusak kesehatan mental, bila tidak disertai dengan pengertian benar!

Hukum pikiran bersifat universal dan berlaku untuk siapa saja, baik anak-anak atau orang dewasa, yakni you are what you think, Anda adalah apa yang Anda pikirkan! Maka, apa yang kita pikirkan, itulah yang akan terjadi. You are what you believe, Anda adalah apa yang Anda percayai!

Karena itu, kalau yang kita tanamkan ke dalam pikiran kita setiap hari adalah hal-hal yang negatif, dampaknya akan destruktif atau merusak. Sebaliknya, kalau baik dan positif sifatnya, tentu dampak dalam kehidupan kita akan menjadi positif dan konstruktif.

Salam Sukses Luar Biasa!!!!

sumber : http://maskun.wordpress.com/

Bill Gates Bukan Orang terkaya di dunia

Sembarangan saja kalau menyebut Bill Gates sebagai orang terkaya nomor satu di dunia. Pendiri Microsoft Corporation yang baru saja datang ke Jakarta kemarin (08/05) kini melorot ke urutan 3 sebagai orang terkaya di dunia. Gates selama 13 tahun terakhir tercatat sebagai orang terkaya se-dunia.

Warren Buffett, pebisnis di Berkshire Hathaway Inc. kini melonjak ke urutan teratas daftar orang terkaya se-dunia versi Forbes.com. Kekayaan Buffett mencapai US$ 62 miliar atau naik US$ 10 miliar dari tahun lalu. Harta Buffet melampaui kekayaan Gates yang hanya mengalami peningkatan US$ 2 miliar dari tahun lalu menjadi US$ 58 miliar.

Jatuhnya saham Microsoft hingga 15 persen pada akhir Januari lalu menyebabkan nama Gates anjlok ke urutan ketiga dalam daftar 2008 World’s Billionaires. Kekayaannya pun masih kalah dari miliarder dari Meksiko, Carlos Slim Helú yang memiliki pendapatan US$ 60 miliar. Pebisnis telekomunikasi tersebut mampu menaikkan kekayaannya sebesar US$ 11 miliar sejak bulan Maret 2008.

Berikut daftar orang terkaya se-dunia:


Orang Indonesia pun ada yang masuk dalam daftar tersebut. Sukanto Tanoto yang tinggal di Singapura menempati urutan 284 dengan kekayaan senillai US$ 3,8 miliar. Lalu ada dua bersaudara Michael Hartono dan R Budi Hartono di urutan 605 dengan total kekayaan US$ 2 miliar.

Sumber: Forbes.com

Kekayaan Menurun, Bill Gates Kembali Jadi Orang Terkaya Dunia



Pendiri Microsoft Corp, Bill Gates, kembali menjadi orang terkaya di dunia. Gates mengambil alih posisi investor AS, Warren Buffett, yang tahun lalu menduduki posisi puncak orang paling kaya di dunia.
Secara kolektif, kekayaan para miliuner top dunia itu menurun. Demikian keterangan yang dilansir majalah Forbes dan dikutip Reuters, Rabu (11/3/2009).

Gates yang tahun lalau menduduki posisi ketiga dengan kekayaannya sebesar US$ 58 miliar ini kini berada di posisi puncak dengan kekayaan 'hanya' US$ 40 miliar. Sedangkan posisi kedua diraih Warren Buffett dengan kekayaan US$ 37 miliar. Padahal tahun sebelumnya ketika menduduki posisi puncak, kekayaan Buffett mencapai US$ 62 miliar.

Taipan telekomunikasi asal Mexico, Carlos Slim, meraih posisi ketiga dengan kekayaan US$ 35 miliar, turun dari posisi kedua di tahun sebelumnya dengan kekayaan US$ 60 miliar.

Secara kolektif, 3 miliuner terkaya dunia itu kehilangan US$ 68 miliar dari tahun lalu hingga 13 Februari 2009 ketika Forbes mengumpulkan data untuk menyusun daftar orang terkaya di dunia yang biasa dirilis tiap tahun.

Menurut Direktur Eksekutif Majalah Forbes Steve Forbes, penurunan kekayaan para miliuner ini tidak bagus untuk perekonomian dunia.

"Para miliuner tidak perlu mengkhawatirkan makanan mereka selanjutnya. Namun jika kekayaan mereka berkurang dan Anda tidak menciptakan para miliuner baru, itu artinya seluruh dunia tidak bekerja dengan baik. Para miliuner kehilangan setidaknya sepertiga kekayaan bersih mereka," ujarnya.

Kekayaan bersih para miliuner dunia turun dari US$4,4 triliun menjadi US$2,4. Sedangkan jumlah mereka turun dari 1.125 menjadi 793.

"Ini pertama kali sejak 2003 kita kehilangan para miliuner. Tetapi kita belum pernah kehilangan mereka sebanyak ini," ujar editor senior Forbes, Luisa Kroll.

Kota New York menggantikan Moskow sebagai rumah bagi para miliuner dengan jumlah 55 orang. Sedangkan jumlah miliuner yang tinggal di Rusia mengalami penurunan dari 87 menjadi 32 orang, sebuah penurunan yang sangat mengejutkan.

10 Maret 2009

Kehidupan Dunia

Oleh: Torro "Vanjava"

Sahabat Ali RA pernah berkata begini : “ Dunia ini seperti ular; lunak bila disentuh namun racunnya mematika.”. Itulah gambaran perumpamaan dunia bagaikan ular, maksud dari perkataan ,menurut saya bila kita sudah terlena dengan kehidupan duniaawi entah apapun bentuknya memang terasa nikmat, tapi ternayata diam-diam kenikmatan dunia yang membuat kita terlena sebetulnya itu bisa menghantarkan kita kepada kehancuran.
Harta, tahta dan wanita adalah 3 gambaran kenikmatan duniawi yang membuat manusia lupa segalanya bila tanpa control yaitu control keimanan. Dengan harta manusia bisa berfoya-foya dan menganggap bisa membeli segalanya, padahal kekayaan sebenarnya bukanlah kekayaan harta tapi kekayaan hati. Hal ini sebagaimana bunyi hadis Rasulullah SAW : “ Laisal ghina ‘an katsrotil ‘arodli walakinnal ghina ghina al-nafsi “ yang artinya bukanlah kekayaan itu karena banyaknya harta tapi kekayaan adalah kaya jiwa. Maksud dari kekayaan jiwa di sini adalah ketaatan dalam menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan Allah SWT atau dalam istilah lain adalah TAKWA.
Orang yang bertakwa adalah orang yang memilki kekayaan jiwa yang sebenarnya. Alangkah bagusnya mungkin dia memilki kekayaan harta dan kekayaan jiwa, dengan hartanya dia bisa bersodaqoh, berinfaq dan berzakat serta membantu perjuangan atau dakwah Islam. Dan dengan kekayaan jiwanya dia bisa menegakkan nilai-nilai ajaran Islam ke dalam kehidupan sehari-hari. Karena saya melihat nilai-nilai ajaran islam di tengah kemajuan zaman ini sepertinya semakin melemah. Saya mengatakan seperti ini berdasarkan fakta betapa kemaksiatan sudah merajalela dimana-mana, degradasi moral di kalangan remaja, kasus aborsi, narkoba dan sebagainya yang semuanya itu bila dibiarkan terus menerus, maka pertanyaan saya adalah dimana keimanan mereka?kenapa mereka bisa berbuat seperti itu?mau dikemanakan nilai-nilai agama bila sudah dikesampingkan?apakah kita mau menunggu azab Allah lagi?
Gambaran kehidupan dunia juga pernah dilontarkan oleh salah satu Imam mazhab yaitu Abu Hanifah yang mengatakan : “Dunia ibarat laut, kendatipun kau meminum habis airnya, kau tidak akan merasa puas.” Maksud dari perkataan itu adalah kenikmatan dunia bila kita selami dan terus kita cari memang tak ada habisnya. Walaupun manusia sudah memiliki kekayaan harta yang melimnpah, popularitasnya melangit, kekuasaan atau jabatan yang tinggi dan sebagainya. Bila tidak pandai bersyukur maka manusia tidak akan merasa puas sampai kapanpun. Kecuali hanya orang-orang yang memiliki keimanan dan dan ketakwaan yang sempurna yang bisa mengelola kekayaan duniawai sebaik-baiknya.
Sebelum Rasulullah, para sahabat dan ulama mengibaratkan tentang keehidupan dunia, Allah SWT di dalam Al-Qur’an telah terlebih dahulu berfirman “ Wa ma hadzihil hayatuddunya illa lahwun wa la’ib.” ( Tiadalah arti kehidupan dunia ini kecuali main-main dan permainan belaka). Rasulullah SAW pernah juga mengibaratakan dunia sebagai sawah ladangnya akhirat (Ad-dunya mazra’atul akhirah). Di dalam hadits Qudsi pun pernah dsitir begini : “ Wahai dunia, barangsiapa melayani-Ku, layanilah dia. Dan barangsiapa melayanimu, jadikanlah ia pelayanmu. (HR. Abdul haq)
Dari sekian perumpaman tentang kehidupan dunia yang digambarkan di atas marilah kita merenung, dengan merenung inilah semoga kita benar-benar dapat menjalani kehidupan dunia ini sesuai dengan apa yang telah digariskan oleh Allah dan Rasul-rasul-Nya. Dunia ibarat laut, ibarat ular, dunia hanyalah permainan belaka, dunia adalah sawah ladangnya akhirat dan bila kita melayani dunia maka kita akan dijadikan pelayan dunia. Itulah yang seharusnya kita pahami dan renungkan serta kita aplikasikan dalam kehidupan dunia. Ingat! Kita hidup di dunia ini hanyalah sebentar ibarat kita sedang mampir di rumah orang lalu kita akan pulang lagi ke rumah kita.
Marilah kita manfaatkan sebaik-baiknya ketika hidup di dunia. Kita isi dengan segala sesuatu yang mendatangkan manfaat yang sebesar-besarnya bukan mudharat yang akan merusak kehidupan, baik di dunia maupun di akhirat. Saya tertarik dengan konsep hidup yang diajarkan oleh salah satu da’i kondang kita, yaitu Ustadz Muhammad Arifin Ilham, beliau pernah mengatakan :
“ Hidup bukan untuk hidup. Tapi hidup untuk Maha Hidup. Hidup bukan untuk mati. Tapi mati itulah untuk hidup. Mati bukan akhir tapi awal hidup yang sebenarnya. Jangan takut mati. Jangan cari mati tapi rindukan mati. Jangan lupa mati, karena mati adalah pintu berjumpa dengan Allah.”
Itulah konsep hidup yang seharusnya kita tanamkan sedalam-dalamnya pada diri kita masing-masing. Karena banyak manusia hidup yang orirntasinya bukan untuk Sang Maha Hidup, tapi justru untuk hanya kesenangan belaka, mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya,mencari popularitas yang membutakan mata hatinya, mencari kekuasan setinggi-tingginya tanpa peduli halal atau haram bahkan sampai menjual diri hanya untuk mempertahankan eksistensinya di alam dunia ini.
Karakter manusia yang seperti ini biasanya hubbud dunya wa karohiyatul maut artinya cinta dunia dan benci mati. Dia begitu cintanya terhadap kehidupan dunia, tapi ketika kenikmatan dunia mulai menggerogoti dirinya, dia justru mengalami ketakutan mati, mati di sini tidak hanya mati berpisah dari kehidupan dunia, tapi bisa diartikan mati jabatan/kekuasaan, mati kekayaaan, mati popularitas dan sebagainya. Padahal siapapun pasti akan mengalami yang namanya kematian :Kullu nafsin dzaaiqatul maut ( setiap yang bernyawa itu pasti akan mati ), tau Almautu babun wa kullu man dakhiluhu (Kematian itu ibarat pintu dan setiap orang akan memasukinya ). Patut direnungkan juga perkataan salah satu ulama sufi yaitu Sofyan Ats Tsauri, beliau mengatakan :
“Jika kamu takut kepada Allah, maka kamu tidak akan takut kepada manusia. Sedangkan jika kamu takut kepada manusia, mereka tidak akan dapat menyelamatkanmu dari azab Allah.”

Senada dengan Sofyan Ats Tsauri, maka dalam mengarungi kehidupan dunia ini kita harus memiliki Tauhid Lailahaillallah yang memiliki konsekwensi bagi unsure-unsur penting kehidupan, itulah sebagaimana dikatakan Muhammad Quthb, ulama dari mesir.
Selain Tauhid Lailahaillallah, perlu juga ditambahkan dengan pentingnya jihad, mengapa jihad? Karena jihad merupakan usaha yang sungguh-sungguh dalam mengatasi segala hal atau rintangan dalam mengarungi kehidupan dunia ini. Ibnu Qayyim al-Jauziyah membagi jihad ke dalam 4 tingkatan yaitu :
1. Jihad melawan hawa nafsu
2. Jihad melawan Syaithan
3. Jihad melawan orang-orang kafir dan munafik
4. Jihad melawan kezaliman dan bid’ah.
Empat jihad itulah yang harus kita lawan dengan segenap kemampuan kita. Jihad melawan hawa nafsu yang dimaksud di sini adalah hawa nafsu yang merusak, seperti mengumbar nafsu dengan lawan jenis tanpa ikatan pernikahan, nafsu keserakahan untuk meraih kekuasaan dengan menghalalkan segala cara, sebagaimana ajaran sesat politiknya Machiavellli dalam bukunya “ The Prince”, yang salah satu isinya “kekerasan (violence), brutalitas dan kekejaman merupakan cara-cara yang sering kali diambil oleh penguasa. Ini dapat dilakukan kapan saja, asalkan tujuan yang dikejar bisa tercapai.”
Jihad melawan syaithan pun harus kita lakukan, karena sampai kapanpun dan dimanapun syaithan akan menggoda manusia sampai hari kiamat tujuannya agar manusia dapat mengikuti langkah-langkah setan. Begitu juga jihad melawan orang-orang kafir yang menindas kita. Hal ini bisa kita lihat di Palestina dan Irak, itulah gambaran kekejaman orang-orang kafir yang menindas saudara-saudara kita di sana, tentara Israel secara membabi buta telah membunuh saudara-saudara kita dan ribuan nyawa pun melayang di sana. Semoga Allah mengampuni saudara-saudara kita dan melaknat kekejaman Zionis Israel.
Melawan kezaliman pun patut kita upayakan semaksimal mungkin. Karena penguasa-penguasa sekarang baik di tingkat pusat maupun daerah terutama di Indonesia, telah banyak melakukan kezaliman structural, yaitu dengan melakukan korupsi secara berjama’ah. Uang hasil korupsi dihambur-hamburkan untuk berfoya-foya dan memperkaya diri padahal uang yang dia dapat adalah uang rakyat yang telah dirampas. Makanya ajaran penentangan terhadap kezaliman perlu kita tanamkan, karena Rasulullah SAW mengajarkan : “Qulil haqqo walau kana murron” artinya katakanlah yang haq/benar walaupun itu pahit.

09 Maret 2009

Belajar Sukses dari Pemuda China Kuna


3000 tahun lalu, kaum terapung dari negeri Cina kuno tinggal di atas rumah-rumah di atas air. Mereka makan malam di udara terbuka.

Setiap keluarga tinggal di atas panggung di sebuah teluk. Ketika seorang anak lelaki sudah tumbuh dewasa, dia akan berdiri di tepi panggungnya dan memanggil. Gadis yang dicintainya akan memanggilnya kembali. Lalu pemuda itu akan membangun sebuah jembatan dari panggungnya menuju panggung si gadis.

Jika keluarga si pemuda menyukai si gadis, mereka akan membantu membangun jembatan itu. Kedua rumah mereka akan digabungkan dan kedua keluarga akan menjadi satu.

Pada suatu hari, seorang pemuda terapung mendengar bisikan dari atas cakrawala. Bisikan itu datang dari seorang gadis yang tinggal nun jauh di sana. Mereka saling memanggil dalam kurun waktu yang lama. Mereka memutuskan untuk menikah.

Keluarga si pemuda bilang tidak. Gadis itu berasal dari kalangan yang berbeda dan terlalu jauh. Tapi si pemuda bersikeras. Ia mulai membangun jembatan menuju cakrawala. Ia menggali dalam ke dasar laut untuk membangun fondasi yang kuat.

Keluarganya tidak membantu. Kata mereka, tradisi menikahi tetangga memberikan kekuatan pada komunitas mereka.
Mereka menamakan jembatan si pemuda “Jembatan Bisikan“. Mereka menyuruhnya berhenti membangunnya. Namun si Pemuda tidak peduli. Ia membangun jembatan itu selama delapan tahun.

Ketika jembatan selesai, ia bertemu dengan gadis yang berbisik dari cakrawala. Mereka pun menikah di atas jembatan istimewa itu.

Tahun berikutnya, badai besar datang menghantam. Badai itu memusnahkan rumah panggung kaum terapung.

Namun jembatan bisikan itu tetap tegar !

Dan begitulah pula dengan kita. Benda yang membutuhkan waktu lama untuk membangunnya akan membutuhkan waktu lama pula untuk memusnahkannya.

Melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan itu memang sulit. Tapi setelah ia tuntas, maka tidak bisa lagi dibuyarkan. Untuk memastikan agar tradisi lama tetap bisa mempertahankan kekuatannya, maka ubahlah.
(Mutiara Kebijakan Timur, oleh C.F. Wong)

Kunci-Kunci Sukses

Bagi saya, cerita di atas sangat mengesankan. Maknanya sangat dalam. Dalam cerita itu, andapun dapat menangkap makna-makna yang luar biasa.

Bagi anda yang menginginkan kesuksesan bisnis, maka cerita jembatan cina kuno itu, harusnya memberi anda inspirasi dan semangat. Dalam cerita itu, terkandung kunci-kunci sukses yang abadi.

Kunci-kunci itu tak terbantahkan. Ia telah berulang kali digunakan oleh semua (semua!) orang sukses. Tak peduli orang-orang sukses tersebut tadinya miskin, cacat, didiskriminasi, bodoh, mau bunuh diri, atau bagaimana pun.

Kunci-kunci itu telah menolong mereka. Kunci-kunci yang sama akan terus menolong siapa saja yang benar-benar ingin sukses.

Apa saja kunci-kunci sukses dalam cerita itu? Saya menemukan ada tiga yang utama:

1. Tujuan yang jelas.
2. Berani merubah tradisi
3. Kesabaran tiada akhir.

1. Tujuan yang jelas.

Tujuan sang pemuda jelas. Ia harus menghubungkan rumahnya dengan rumah gadis idamannya dengan sebuah jembatan.

Sang pemuda tahu, jembatan itu panjang. Maka ia membangun jembatan yang sangat kuat. Karenanya, jembatan itu harus dibangun dengan fondasi yang sangat dalam ke dasar laut. Perhitungan tepat. Jembatan itu tahan dihantam badai.

Tujuan jelas sangat penting dalam bisnis. Inilah awal semua cerita bisnis. Apakah tujuan anda berbisnis? Apakah uang dan kekayaan melimpah? Atau Kedudukan terhormat? Popularitas? Atau pembuktian diri? Atau apa?

Saya menawarkan, buatlah tujuan bisnis anda adalah : Memberi manfaat besar bagi sesama dengan menggunakan kekayaan berlimpah. Jadi, berbisnis itu memang untuk kaya. Punya uang dan kekayaan melimpah. Tapi uang dan kekayaan itu hanya alat. Alat untuk memberi manfaat untuk sesame.

Jadi, buat penghasilan anda Rp. 5 milyar per bulan. Maka anda dapat membangun rumah sakit gratis, sekolah gratis, beasiswa, investasi bisnis kecil, dan sebagainya. Pokoke tujuan anda adalah memberi manfaat bagi sesama. Dengan begitu hidup anda akan tenang dan bahagia.

Otak anda akan bekerja sesuai tujuan anda. Bila tujuan anda Rp. 100 juta, maka otak anda akan bekerja di tingkat Rp. 100 juta itu. Coba tetapkan tujuan Rp. 1 juta, maka otak anda akan bekerja sepersepuluhnya. Karenanya, tetapkan tujuan bisnis tinggi. Dengan itu, otak dan tindakan anda akan mengikuti.

Setelah menetapkan tujuan, berhati-hatilah pada pada Pencuri Mimpi. Pencuri Mimpi adalah orang-orang yang berusaha mencuri tujuan anda. Mereka menghalangi anda. Mereka melemahkan semangat anda. Mereka mengatakan masalah dan resiko yang akan anda hadapi. Mereka juga memberi gambaran kegagalan anda.

Bila anda menuruti kata mereka, saya pastikan anda akan berhenti. Sang pemuda Cina akan berhenti membangun jembatan ketika ia mendengar kata-kata keluarganya untuk berhenti dan hanya mencari istri dari tetangganya saja. Keluarga sang pemuda telah berusaha menjadi pencuri mimpi. Untung sang pemuda tak mendengarkannya.

Pernahkan anda ingin kenalan dengan gadis/pria yang menarik bagi anda? Begitu anda mau bergerak, anda mendengar suara-suara negatif di benak anda. Anda ikuti suara negatif itu. Anda pasti berhenti bergerak.

Anda paling-paling cuma memandangnya dari kejauhan. Anda bayangkan betapa enaknya bisa kenalan. Tapi anda masih tidak bergerak. Tapi begitu anda berpikir : “Saya akan mengenalnya. Apapun yang terjadi. Malu, malu dah.“ Jreng anda pun bertindak.

2. Berani Merubah Tradisi

Sang pemuda Cina hidup dalam suatu tradisi. Menikah dengan tetangga. Tapi ia tidak mau menerima tradisi itu. Ia merubahnya. Ia menginginkan sesuatu yang tidak biasa.

Karena itu, ia jadi orang luar biasa. Meski untuk itu, ia harus membayar harganya. Tidak didukung keluarga dalam kerja besarnya.

Dalam hidup banyak tradisi. Misalnya sekolah tinggi, dapat kerja bagus. Banyak orang yang ingin bisnis tapi tidak berani merubah tradisi itu. Akhirnya keingingan itu terpendam dan hilang. Mereka menyerah pada tradisi. Mereka memilih jadi orang biasa-biasa saja.

Pilihannya ada pada anda. Apakah anda benar-benar mau mencapai tujuan anda di atas. Bila benar-benar mau, maka anda harus membayar harganya.

Harga tujuan mengikuti tujuannya. Bila tujuan anda rendah, maka harganya juga rendah. Bila tujuan anda tinggi, maka harganya juga tinggi.

Bila anda ingin pendapatan Rp.100 juta per bulan, anda tidak mungkin mendapatkannya dengan menjadi karyawan. Anda harus berbisnis. Meski dengan begitu anda harus berjuang merubah banyak tradisi. Terutama tradisi dalam pikiran anda sendiri.

Dalam diri setiap manusia, ada hambatan mental. Apakah bentuknya keraguan, ketakutan, kurang percaya diri, dan sebagainya. Ketika hambatan mental ini muncul, maka anda pasti jadi orang yang kendur semangat dan takut menghadapi resiko. Anda cenderung mundur ke belakang.

Untuk mengatasi masalah ini, anda harus fokus pada tujuan anda. cara praktis, anda teriakkan tujuan anda berulang kali. Sang pemuda Cina pun begitu. Keraguan dan ketakutan menghampirinya. Tapi ia fokus pada tujuannya. Keinginannya menikah dengan gadis pujaan, membakar lagi semangatnya.

Cara kedua, ingatlah bila anda menyerah anda harus memulai berjuang dari awal. Itu kondisi yang lebih buruk daripada meneruskan perjuangan.

Cara ketiga, ingatlah bahwa semua hal buruk itu pasti berlalu. Betapa susahnya pun anda sekarang, semua kesusahan itu akan berlalu. Anda akan mengenang kesusahan itu sebagai hal yang indah.

Cara keempat, berkumpullah dengan orang-orang yang sudah sukses mengatasi hambatan mental dalam dirinya. Bergaul dengan orang yang pantang menyerah akan berpengaruh pada diri anda.

Cara kelima, bacalah kisah-kisah hidup orang-orang sukses. Pelajari apa sih rahasia mereka.

Cara keenam, lihat sekeliling anda. Cari orang-orang gagal. Perhatikan hidup mereka yang menderita. Ingatlah bila anda tidak mau menderita seperti mereka, anda harus berbuat yang berbeda dengan mereka.

3. Kesabaran Tiada Akhir.
Sang Pemuda membangun jembatannya selama 8 tahun. Itu berarti ia bekerja keras selama itu. Ia juga harus mengatasi keluarganya yang merintangi. Dan yang terpenting, ia harus mengatasi keraguan dalam dirinya sendiri.

Sang pemuda Cina sukses. Kesuksesan yang ia raih karena ia BERSABAR TIADA AKHIR.

Ia sabar bekerja. Ia sabar menahan rintangan orang tua. Ia sabar mengatasi masalah-masalah teknis pembangunan jembatan. Ia sabar menanti kekasihnya. Sang kekasih pun sabar menantinya. Apa yang terjadi bila sang pemuda tidak sabar? Ia akan mengubur tujuannya!!! Ia akan mencari gadis tetangga saja. Dengan begitu, ia hanya perlu membangun jembatan pendek. Itupun dibantu keluarganya.
Itulah yang terjadi dengan para pebisnis yang tidak sabar. Berbagai masalah yang ia hadapi membuatnya menyerah berusaha. Akhirnya ia kubur mimpinya.

Banyak orang yang telah mulai bisnis, lalu berhenti ketika masalah timbul. Ketika bisnisnya turun, keluarga tidak mendukung, bisnis banyak pesaing, konsumen mengeluh, suplayer curang, dan sebagainya mereka berhenti. Bukannya berpikir dan bertindak untuk mengatasinya. Duh,…

Saya punya seorang teman yang tidak sabaran. Bisnisnya terus berganti. Suatu kali ia buka konveksi. Eh, tiga bulan berikutnya, ia ganti bisnis jadi agen asuransi. Belum dua bulan, ia ganti lagi jadi bisnis aquarium. Tidak lama berselang, ia beralih ke bisnis multimedia.

Saya katakana padanya: “Bila anda tidak sabar dalam satu bidang bisnis, anda tidak akan sukses. Sabar dan atasi masalah”. Semoga saja ia melakukannya.

Bersabar memang berat. Tapi tidak bersabar, jauh lebih berat. Ketika anda berhenti berusaha mencapai tujuan anda, anda harus memulai lagi dari awal. Selain itu, makin sering anda berhenti berusaha mencapai tujuan, maka lama-lama tujuan anda akan turun.

Misalnya tujuan awal anda adalah Rp. 100 juta per bulan. Bisnis anda adalah voucher pulsa. Anda sudah berusaha tapi belum berhasil. Anda pun memutuskan berhenti. Nah, ketika anda akan berbisnis lagi, anda pasti menurunkan tujuan anda. “Sudah terbukti Rp. 100 juta tidak bisa dicapai. Karena itu tujuan saya sekarang adalah Rp. 50 juta.“

Duh,… satu kegagalan membuat tujuan turun 50%. Apalagi bila harus gagal seperti Thomas Alva Edison. Ia gagal 10.000 kali. Untungnya, Edison bersabar. Tujuannya tidak berubah. Ia harus menemukan logam yang tepat untuk bola lampunya.

Bersabar yang benar harus cerdas. Apa artinya? Bila satu cara untuk mencapai tujuan gagal, maka bersabarlah untuk melakuan cara lain yang berbeda. Bila anda masih berpikir dengan cara yang sama, maka pasti tindakannya juga sama. Bila tindakan anda sama, maka pasti hasilnya juga sama. Itulah sebabnya bersabar harus cerdas. Artinya terus berpikir cara-cara lain yang berbeda untuk mendapat hasil yang berbeda.

Disinilah letak penting kreatifitas dalam bersabar. Bila anda bersabar tapi tidak kreatif, maka anda akan seperti keledai yang jatuh berulang kali di lubang yang sama.

Anda akan gagal berulang kali, tapi anda tidak belajar dari kegagalan itu. Kegagalan anda jadi tidak ada artinya. Anda jadi benar-benar gagal. Orang sabar, harus cerdas. Jadilah kreatif.

Orang sabar dan kreatif akan mendapat hasil yang berbeda dari orang biasa. Bisnisnya akan berkembang lebih baik. Sabar membuat mereka tenang menghadapi masalah. Kreatif membuat mereka bisa terus menemukan solusi berbagai masalah yang terjadi.

Humor Sufi

Bersembunyi Dari Pencuri

Suatu malam seorang pencuri membobol rumah Nasruddin. Untung saja Nasruddin melihatnya. Karena takut, dengan cepat Nasruddin bersembunyi di dalam sebuah kotak besar yang terletak di sudut ruangan.

Si pencuri sedang mengaduk-aduk isi rumah Nasruddin mencari uang ataupun barang berharga yang dimiliki Nasruddin. Dia membuka lemari, laci-laci, kolong-kolong, dan lain-lain. la tapi tidak menemukan satu pun barang berharga.

Pencuri itu hampir saja menyerah dan memutuskan untuk keluar dari rumah Nasruddin. Tapi tiba-tiba matanya tertuju pada kotak besar yang terletak di sudut ruangan kamar Nasruddin. Dia sangat senang karena dia yakin dalam kotak itulah disimpan harta benda yang dia cari.

Walaupun kotak itu terkunci kuat dari dalam, tapi dengan kekuatan penuh, pencuri itu berhasil membuka kotak tersebut. Pencuri itu sangat kaget ketika melihat Nasruddin berada di dalam kotak itu. Pencuri itu sangat marah dan berkata, "Hei! Apa yang kau lakukan di dalam situ?"

"Aku bersembunyi darimu," jawab Nasruddin.

"Kenapa?"

"Aku malu, karena aku tak punya apapun yang dapat kuberikan padamu. Itulah alasan mengapa aku bersembunyi dalam kotak ini."

Hakikat Dunia


Sahabat yang mulia, Jabir bin Abdullah, mengabarkan bahwa Rasulullah pernah melewati sebuah pasar hingga kemudian banyak orang yang mengelilinginya. Sesaat kemudian beliau melihat bangkai anak kambing yang cacat telinganya. Beliau mengambil dan memegang telinga kambing itu seraya bersabda, ''Siapa di antara kalian yang mau memiliki anak kambing ini dengan harga satu dirham.'' Para sahabat menjawab, ''Kami tidak mau anak kambing itu menjadi milik kami walau dengan harga murah, lagi pula apa yang dapat kami perbuat dengan bangkai ini?'' Kemudian Rasulullah berkata lagi, ''Apakah kalian suka anak kambing ini menjadi milik kalian?'' Mereka menjawab, ''Demi Allah, seandainya anak kambing ini hidup, maka ia cacat telinganya. Apalagi dalam keadaan mati.''

Mendengar pernyataan mereka, Nabi bersabda, ''Demi Allah, sungguh dunia ini lebih rendah dan hina bagi Allah daripada bangkai anak kambing ini untuk kalian.'' (HR Muslim). Pada suatu waktu, Rasulullah memegang pundak Abdullah bin Umar. Beliau berpesan, ''Jadilah engkau di dunia ini seakan-akan orang asing atau orang yang sekadar melewati jalan (musafir).'' Abdullah menyimak dengan khidmat pesan itu dan memberikan nasihat kepada sahabatnya yang lain. ''Apabila engkau berada di sore hari, maka janganlah engkau menanti datangnya pagi.

Sebaliknya, bila engkau berada di pagi hari, janganlah engkau menanti datangnya sore. Ambillah (manfaatkanlah) waktu sehatmu sebelum engkau terbaring sakit, dan gunakanlah masa hidupmu untuk beramal sebelum datangnya kematianmu.'' (HR Bukhori). Allah SWT berpesan pada pelbagai ayat tentang hakikat, kedudukan, dan sifat dunia yang memiliki nilai rendah, hina, dan bersifat fana. Dalam surat Faathir ayat 5, Allah menekankan bahwa janji-Nya adalah benar. Dan, setiap manusia janganlah sekali-kali teperdaya dengan kehidupan dunia dan tertipu oleh pekerjaan setan.

Di ayat lain dalam surat Al-Hadid ayat 20, Allah berfirman, ''Ketahuilah bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan, dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani, kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu” .
''Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia adalah sebagai air hujan yang Kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan adalah Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.'' (QS Al-Kahfi: 45).


(Sumber : Hikmah Republika, oleh Mahyudin Purwanto )

08 Maret 2009

Pemuda Idaman

Idaman? Ya, satu kata yang mungkin bisa bikin semua orang bertanya. Jadi Pemuda Idaman itu tidak sulit. Asal kita mau sadar, mau belajar dan mau berpikir tentang keberadaan kita sebagai seorang manusia dan sebagai seorang muslim. Diidamkan dimaksud tentunya bukan ditujukan ingin dipuji atau dikagumi. Tetapi dimaksudkan, bagaimana kita berusaha agar menjadi pelopor dalam kebaikan. Ingat ya, bukan mencari popularitas semata di mata manusia, tetapi berusaha menjadi yang terbaik dalam pandangan Islam. Setuju ?

Idealnya, remaja macam Anda ini memang memiliki semangat yang top dalam urusan mencari ilmu, dalam belajar dan ketika membela Islam. Karena, terus terang saat ini kita prihatin karena banyak sekali remaja yang memiliki gaya pecicilan alias banyak tingkah! Remaja kita ternyata lebih senang bila dicap sebagai remaja gaul. Jeleknya, justru gaul dalam masalah yang salah. Bukannya beribadah atau berjuang membela Islam, eh, malah cenderung santai menikmati alunan lagu yang sedang ngetrend dan digandrungi anak muda.

Kita mestinya harus banyak introspeksi diri. Kita tidak bisa disebut sebagai anak-anak lagi. Kita sudah dewasa. Sudah bisa berpikir, mana yang baik dan mana yang buruk. Semestinya kita tidak hanya sedih di kala kita mendapat nilai 3 atau pun ngakak di kala kita mendapat nilai 8, misalnya. Bukan cuma itu. Kita mesti juga mengerti dan mengasah nurani kita supaya peka terhadap keadaan sesama kaum muslimin. Khususnya teman-teman kita yang sama-sama masih remaja.

Coba, bandingkan jumlah teman-teman kita yang triping di diskotik dengan yang geleng-geleng kepala berdzikir di masjid? Atau coba hitung lebih banyak mana remaja putri yang memakai jilbab dengan yang mengumbar auratnya. Pasti Anda pun setuju sekaligus prihatin bahwa ternyata sejauh mata memandang banyak aurat teman remaja putri yang dipamerkan! Bahkan apabila dilakukan survey atas apa yang diobrolkan oleh remaja-remaja sekarang, pasti tidak jauh dari artis dan film-film. Bahkan cenderung meniru-niru mereka, sampai akhirnya tercipta remaja dugem atau remaja-remaja bobrok lainnya. Sekarang jadi ada pertanyaan, siapa sebenarnya yang menjadi idaman? Anda atau mereka?

Sobat, masih banyak yang harus kita benahi. Sosok pemuda idaman itu nampaknya harus segera dimunculkan. Bukan apa-apa, kita sudah jenuh dengan tingkah teman-teman remaja seusia Anda yang enggan untuk belajar Islam. Jangankan jadi idaman, malah bertumpuk jadi beban masyarakat. Menyedihkan sekali.

Tentu saja, kita tidak ingin menjadi generasi santai dan penuh hura-hura. Sejak dulu kita sudah diwarisi sebagai generasi pejuang. Bukan generasi yang akan menjadi beban masyarakat. Sejak dulu islam mengajarkan tentang disiplin kerja keras dan keberanian dalam menyampaikan kebenaran.

Islam Sebagai Sumber Keberanian

Hidup apabila tidak memiliki target dan tujuan rasanya kering dan hampa. Tidak percaya? Sekaranga, coba Sobat renungkan, buat apa hidup kalau kita nggak tahu akan kemana dan akan berbuat apa. Sulit bisa idealis apabila sobat tidak punya tujuan dan target dalam hidup. Dua hal itulah yang sebenarnya akan mengendalikan kita dalam kehidupan ini. Sebab, jika tidak, bisa-bisa kita ngelantur kemana-mana karena tidak punya pegangan. Dan tentu saja, sebagai seorang muslim tujuan dan target hidup kita adalah mencapai Ridho Allah dengan beribadah kepada-Nya.

Sehingga wajar bila kemudian muncul generasi para sahabat yang mampu mengaktualisasikan Islam dalam kehidupannya. Kita kenal Abdullah Ibnu Umar, di usinya yang menginjak 13 tahun, sudah bersemangat ingin ikut berjihad bersama Rasulullah saw. Beliau bersama Al Barra’ ngotot ingin berperang bersama pasukan Rasulullah dalam perang Badar, namun oleh Rasulullah saw ditolak karena masih kecil. Tahun berikutnya pada perang Uhud, beliau tetap ditolak, hanya Al Barra’ yang boleh ikut. Barulah keinginannya yang tak tertahankan itu terpenuhi pada saat perang Ahzab, Rasul memasukkannya ke dalam pasukan kaum muslimin yang akan memerangi kaum musyrikin (Shahih Bukhari jilid VII, hal. 226 & 302). Semangat seperti inilah yang saat ini sulit ditemukan dlam diri Pemuda Islam seusia Anda. Kalau pun ada itu hanya sedikit saja yang memilikinya. Jangankan untuk berjihad, dalam menuntut ilmu saja, kadangkala kita sudah bosan dan tak bersemangat. Yang muncul justeru semangat dalam tawuran dan tindak kriminal lainnya.

Ibnu Abbas r.a. berkata: “Tidak ada seorang Nabi pun yang diutus Allah, melainkan ia (dipilih) dari kalangan pemuda saja (yakni antara 30 – 40 tahun). begitu pula tidak ada seorang ‘alim pun yang diberi ilmu, melainkan ia (hanya) dari kalangan pemuda saja. Kemudia Ibnu Abbas r.a. membaca firman Allah SWT dalam surat Al Anbiya ayat 60: “Mereka berkata” ‘Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim.” (Tafsir Ibnu Katsir III, hal. 183).

Idealnya, seorang Pemuda atau remaja itu mesti memiliki semangat yang hebat. Mengingat fisiknya yang masih kuat. Dalam sejarah, usia para pemuda Islam yang pertama yang mendapatkan pembinaan di Daarul Arqaam rata-rata sekitar 20 tahunan. Yang paling muda adalah Ali bin Abi Thalib, waktu itu usianya masih 8 tahun hampir sama dengan Az-Zubair bin A; ‘ Awwam. Kemudian dalam pembinaan Rasul itu, masih ada Ja’far bin Abi Thalib yang saat itu usianya 18 tahun, Usman bin ‘Affan usia 20 tahun, Uma bin Khaththab sekitar 26 tahun dan Abu Bakar As-Shidiq yang sudah berusia 37 tahun saat itu. Dan masih banyak lagi para sahabat yang semuanya masih relatif muda usia. Mereka bersemangat dalam mengikuti pembinaan Rasulullah saw. Aqidah Islam yang ditanamkan Rasul mampu mengubah pola pikir mereka tentang kehidupan.

Jadi sekarang, kita tidak bisa mencari-cari alasan lagi untuk melegalkan tingkah laku yang amburadul. Jangan merasa sah melakukan hura-hura sebagai seorang remaja. Tidak ada dalam kamus bahwa seorang remaja itu hidupnya harus santai dan hura-hura. Bahkan kita mestinya malu dengan prestasi-prestasi yang telah ditunjukkan dan dihasilkan oleh pemuda-pemuda barat yang meskipun semuanya itu merupakan fatamorgana di hadapan Allah. Tentu saja, karena ia golongan orang-orang Kafir.

Makanya wajar apabila para shahabat dulu begitu semangat membela Islam. Karena Islam telah menjasad dalam dirinya dengan kuat. Islam memang sumber keberanian. Sebagai bukt, banyak sekali peristiwa-peristiwa yang terjadi di berbagai belahan dunia ini, yang menggambarkan akan penyiksaan dan penindasan kaum muslimin oleh orang-orang kafir, Israel, Rusia dan AS. Namun akah para pemudanya tinggal diam?? Jawabnya: TIDAK !! Mereka justru malah tambah semangat dan yakin dengan jaminan syurga dari Allah swt. Karena membela agama-Nya. Semangat membela Islam-lah yang menenggelamkan rasa takur dan keraguan.

Dalam suatu peristiwa lain di Uzbekistan, perlu kita jadikan pemicu bagi kita untuk berani dan peduli terhadap Islam. Seorang pemuda kecil, kita-kira seusia Anda, yang mendapat vomis hukuman penjara gara-gara berdakwah menyebarkan Islam. Ia berdiri di Pengadilan dan berkata dengan suara lanatang kepada hakim, “Dulu Aku tersesat ke tempat-tempat orang mabuk, kalian tidak memenjarakan Aku. Sedangkan sekarang, ketika Aku mendapat petunjuk justru kalian memenjarakan Aku.”

Bagaimana, Sobat? Cukup membuat Anda semangat? Syukurlah. Semangat pemuda-pemuda seperti itulah yang membuat Islam disegani, yang telah membuat orang-orang di luar Islam kagum dengan mereka.

Remaja Ideal

Ya, Islam memang sumber keberanian. Dan idealnya pemuda Islam itu memang berperilaku demikian. Seorang pemikir dari Beirut, Musthafa al Ghalayaini berkata: “Adalah terletak di tangan para pemuda kepentingan umat ini, dan terletak di tangan pemuda juga kehidupan umat ini.”

Ada pula komentar Mustahafa Kamil pemikir dari Mesir, yang perlu kita renungkan: “Pemuda yang bodoh, beku (tidak punya ruh jihad) untuk memajukan bangsa, matinya itu lebih baik daripada hidupnya.”

Rasanya, komentar-komentar yang dilontarkan para pemikir Islam ini tidak mengada-ada. Hal itu benar Sobat ! Jika semangat umatnya saja untuk memajukan Islam kendor, sulit, rasanya bagi Islam untuk bisa eksis. Contohnya? Ya, seperti sekarang ini. Remaja-remaja seusia Anda malah banyak yang mencoreng kesucian Islam dengan kelakuan buruknya. Pergaulan Bebas, kecanduan narkoba, jura-hura, dan seabrek tingkah laku yang jauh dri nilai-nilai Islam.

Oke, Sobat. Itu sekadar letupan kecil supaya kita bisa merenung. Bukan maksud menekan. Justeru memberikan gambaran yang jelas yang mampu menjadi pelopor dalam kemajuan bangsanya. Bukan pengekor, yang hanya menjadi sapi perah peradaban yang rusak.

Menyikapi peran pemuda, Imam Asy-Syafi’i mengatakan bahwa: “Sesungguhnya kehidupan pemuda itu, demi Allah hanya dengan ilmu dan taqwa (memiliki ilmu dan bertaqwa), karean apabila yang dua hal itu tidak ada, tidak dianggap hadir (dalam kehidupan). “ Sabda Rasulullah saw: “Apabila Allah menginginkan kebaikan bagi seseorang maka dia diberi pendalaman dalam ilmu agama. Sesungguhnya memperoleh ilmu hanya dengan belajar.” (HR Bukhari).

Sebagai pemuda, ktia harus memiliki ilmu dan ketaqwaan, dan yang pasti, mereka harus menjadi kebanggaan umat. Harus menjadi teladan yang diidamkan siapa saja. Tentu saja, teladan dalam kebaikan, bukan dalam kejahatan. Sepertinya, kita mesti mencontoh Usamah bin Zaid yang masih muda belia, usianya 18 tahun saat diangkat menjadi Panglima Perang oleh Rasulullah saw untuk memimpin pasukan kaum muslimin dalam penyerbuan ke wilayah Syam yang berada di bawah kekuasaan Romawi pada waktu itu. Menakjubkan, bukan?

Trik Menjadi Pemuda Idaman

Apa saja yang bisa kita jadikan trik untuk menjadi Pemuda Ideal/Idaman.

  1. Niatkan bahwa belajar Islam itu untuk Ibadah
  2. IImu yang didapat diamalkan dalam kehidupan
  3. Islam yang dikaji jangan setengah-setengah
  4. Memiliki semangat untuk membela Islam
  5. Menyadari bahwa Islam wajib diperjuangkan
  6. Marah besar melihat adanya kemaksiatan
  7. Tidak betah menjalani hidup yang santai dan hura-hura
  8. Siap berkorban untuk Islam
  9. Kuat Iman, kuat ilmu dn kuat Taqwanya.
  10. Jangan Thulul ‘Amal

Itu sekilas trik agar jadi pemuda idaman. Masih banyak sebenarnya trik lain yang bisa kita pergunakan. Intinya, kita melakukan semua itu untuk Islam dan kaum Muslimin. Dan daftar trik di atas tidak akan berguna, bila kita sendiri nggak mau mencoba dan segera bangkit dri kondisi saat ini. Percayalah, segalanya berawal dari sebuah kesadaran yang tinggi untuk maju.

Dan tentu saja, untuk menghasilkan para remaja pilihan seperti itu dibutuhkan pembinaan yang benar dan baik kepada para remaja. Lingkungan keluarga wajib memberikan pengaruh yang baik bagi perkembangan kepribadian pemuda kita. Masyarakat dan negara pun perlu memberikan suasana kondusif bagi pembinaan pemuda. Memberikan pengawasan yang baik, bukan malah memberikan pengaruh buruk. Ilmu yang dibarengi dengan ketaqwaan akan menjadikan kita sebagai pemuda muslim memiliki peran yang besar dalam kemajuan bangsa dan peradaban. Dan tak mustahil, akan menjadi pemuda idaman bagi umat.

Era kebebasan yang kebablasan ini harus segera diakhiri. Semrawutnya peta kehidupan masyarakat kapitalis ini harus secepat mungkin diubagh dengan model kehidupan Islam. Yakni Islam sebagai sebuah ideologi, yang nantinya bakal melindungi umatnya dengan penerapan aqidah dan syariat-Nya yang handal. Oke, siapa di antara kita yang bisa menjadi pemuda idaman untuk memperjuangkan Islam?

Bagaimana, berani khan? Siapa Takut?

sumber : http://politikusmuda.co.cc